Sempat bingung, Astuti akhirnya mendapat tawaran pinjaman modal dari BRI berupa kredit usaha rakyat atau KUR.
Ia pun mengambil pinjaman KUR BRI pada tahun 2015.
Astuti lalu menambah beberapa bahan pelengkap, seperti kulit dan bahan lain.
“Terbantu, kemarin pernah saya ambil Rp 50 juta, terus beli kulit dan bahan-bahan lain,”
Selain itu, dengan tambahan modal Astuti juga bisa membuat dompet dan produk lain.
"Ibu biasanya hanya bikin tas. Dengan adanya modal, ibu bisa bikin dompet, bisa bikin yang lain,"
Selain bantuan pinjaman modal, Astuti juga dibantu oleh BRI dalam pembuatan QRIS.
Menurutnya QRIS sangat membantu untuk pembayaran saat pameran.
"QRIS, kemarin BRI juga menawarkan BRIlianprenuer, di Rumah BUMN kemarin juga diajari sosmed pemasaran. Sekarang pake QRIS semua, jarang uang cash,"
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan jika pemberdayaan UMKM meruakan komitmen dari BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ucap Supari.
Bergabung dengan Rumah BUMN
Selain mendapat pinjaman modal dari BRI, Astuti juga ikut bergabung ke Rumah BUMN Semarang.
Di tempat ini, ia mendapat banyak pelatihan untuk mengembangkan usahanya.
Mulai dari pelatihan pemasaran lewat sosial media dan juga manajeman.