Nasional

Ketika Mendikdasmen Napak Tilas di Madrasah Muhammadiyah Semarang

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENDIKDASMEN - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. napak tilas ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Semarang, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu sore (9/3/2025). Di madrasah inilah Prof. Mu'ti biasa melatih para aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Semarang semasa mahasiswa.

TRIBUNJATENG.COM - Tidak lupa kacang akan kulitnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed., berkesempatan napak tilas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Semarang, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu sore (9/4/2025).

Di madrasah inilah Prof. Mu'ti biasa melatih para aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Semarang semasa mahasiswa, sekitar 35 tahun silam.

Usai kunjungan kerjanya di UIN Walisongo Semarang, Abdul Mu'ti yang juga merupakan Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu menyempatkan diri berkunjung ke MI Muhammadiyah satu-satunya di Kota Semarang itu.

"Di madrasah ini dulu kita mengadakan kegiatan bagi kader IMM," terang Abdul Mu'ti mengenang saat menjadi aktivis mahasiswa ketika menempuh studi di IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo).

Ya, alumnus Fakultas Tarbiyah itu memang memulai kiprahnya di Muhammadiyah pertama kali di IMM IAIN Walisongo tahun 1987.

Lalu ia ditunjuk menjadi Ketua Pimpinan Cabang IMM Semarang periode 1991-1992. Selanjutnya 1993 sampai 1994 terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah.

MI Muhammadiyah Semarang saat itu mmenjadi tempat favorit bagi aktivis IMM IAIN Walisongo untuk kegiatan pelatihan maupun pertemuan.

Berdiri di atas lahan 2.190 meter persegi, madrasah yang telah berdiri sejak tahun 1977 ini mempunyai area yang cukup lapang lengkap dengan masjid.

Selain itu, lokasinya relatif dekat dengan kampus IAIN Walisongo sehingga aksesnya terjangkau oleh mahasiswa. 

Di depan jajaran guru,pengurus madrasah, pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah setempat, Abdul Mu'ti merasa terharu.

Akhirnya ia bisa kembali menjejakkan kaki di madrasah tempat pertama kali berlatih menempa diri sebagai kader Muhammadiyah. 

Menteri terbaik versi survei Celios berharap MI Muhammadiyah Semarang semakin maju ke depan.

Bisa menjadi madrasah yang megah. ""Megah dalam arti mempunyai fasilitas pendidikan yang layak untuk menunjang pendidikan," cetusnya.

Apalagi secara luas lahan madrasah sudah cukup memadai untuk standar sekolah dasar. Lahannya sudah di atas dua ribu meter persegi, kata dia.

Karenanya Abdul Mu'ti meminta pihak madrasah menyiapkan masterplan pembangunan sekolah dengan baik.

Halaman
12

Berita Terkini