Berita Semarang

Metode Retort untuk UMKM, Terobosan MPM Muhammadiyah Kota Semarang Perluas Pasar Industri Rumahan

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Founder Rumah Retort Bersama Iwan Permana, S.Si.,memaparkan teknik pengawetan makanan dengan retort bagi UMKM yang diselenggarakan MPM PDM Kota Semarang di PKBM Astabrata, Mijen, Semarang, Sabtu (12/4/2025).

Dengan teknologi retort, makanan olahan ayam, daging, ikan, telur bisa awet selama satu tahun dengan kandungan nutrisi dan rasa makanan yang terjaga.

Iwan menambahkan, biasanya teknik retort dilakukan dalam skala pabrikan dengan kapasitas produksi besar.

Sekali proses sterilisasi bisa berlangsung untuk ribuan kemasan produk olahan. 

Hal ini untuk memenuhi skala ekonomis produksi.

"Namun sekarang, pelaku UMKM skala industri rumahan pun bisa mengawetkan produk olahannya dengan mesin retort. MInimal order 75 buah kemasan 100 gram saja sudah bisa di-retort" ujar Iwan.

Pelaku produk olahan makanan UMKM cukup menyiapkan makanan olahannya dalam kemasan tertutup (seal bag) dan dikirim ke pihaknya. 

Ketua MPM PDM Kota Semarang, Adhi Putra Wicaksono,S.STP., M.M., M.Si., menyampaikan, MPM PDM Kota Semarang berupaya membantu pelaku UMKM dalam pengawetan dan pengemasan makanan dengan teknologi retort. 

Hal ini agar pelaku UMKM skala kecil bisa menjangkau pasar yang lebih luas. 

"Kolaborasi MPM dengan pihak Rumah Retort Bersama memungkinkan pelaku UMKM industri rumahan melakukan retort  produk olahan makanannya dalam skala kecil," ujar Adhi.

Produk makanan  yang telah diawetkan dengan teknologi retort, bisa tahan lama dengan kemasan berkualitas tinggi. 

"Sehingga produknya bisa menembus pasar ekspor. Bisa untuk suplai pangan darurat bencana dan bekal lauk untuk jamaah haji umrah. Juga bisa pula untuk bekal  makanan alternatif para pekerja pertambangan maupun di pelosok daerah," tandasnya.

Pihaknya terus berkomitmen mendampingi pelaku UMKM agar bisa memasarkan produk olahan makanannnya ke seantero nusantara, bahkan luar negeri. (*)

Berita Terkini