"Sudah banyak warga yang rugi adanya aktivitas itu," tegasnya.
Diterangkannya, saat ini terdapat 7 pengusaha stockpile pasir yang beroperasi di sekitar desa.
Namun, saat ini hanya tersisa 1 lokasi yang masih beraktivitas.
"Yang lain sudah kabur orangnya, ini tinggal satu."
"Tadi Bupati Kendal juga sempat turun langsung untuk mendegar keluhan warga sini dan kami tetap minta stockpile itu ditutup selamanya," ungkapnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari yang menemui massa mengungkapkan, pihaknya tak bisa langsung memutuskan penutupan stockpile pasir.
Pihaknya akan melakukan pemanggilan dengan pengusaha stockpile untuk mencari solusi sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat.
"Kami hadir untuk menindaklanjuti aduan masyarakat di sini."
"Terkait stockpile, kami akan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada pihak yang dirugikan," terangnya.
Bupati menambahkan, saat ini pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kami akan bentuk tim untuk menyelesaikan masalah ini."
"Kami tidak ingin menyelesaikan secara sepihak," tandasnya. (*)
Baca juga: 1.000 Jemaah Haji Akan Hadiri Puncak Peringatan Harlah ke-35 IPHI Jateng di Wonosobo
Baca juga: Jalan Ciberem dan Banteran Sumbang Banyumas Telah Diperbaiki Setelah Bertahun-tahun Rusak
Baca juga: Apresiasi Operasi Katarak Gratis PT Erela, Bupati Banjarnegara Amalia: Kami Merasa Terbantu
Baca juga: 2 Tewas, Bus Rombongan Bonek Persebaya Vs Mobil Muatan Rokok Ilegal di Tol Pekalongan: Hindari Razia