TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Persoalan sampah yang kian menumpuk di TPA Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang masih menjadi sorotan.
Pengelolaan sampah juga menjadi satu di antara prioritas pembangunan bagi Pemkab Semarang.
TPA Blondo seluas sekira 5,7 hektare tersebut sudah dibangun sejak 2009 untuk jangka waktu 10 tahun.
Sehingga, hingga 2025 sudah melebihi kapasitas.
Baca juga: Agustina Wali Kota Semarang Galakkan Program Menanam Pohon
Baca juga: Tak Lekang Zaman, Barang Vintage Jadi Buruan Anak Muda di Semarang
Rata-rata berat kiriman sampah dari 161 tempat pembuangan sampah (TPS) se-Kabupaten Semarang mencapai sekira 200 ton per hari.
Jika dirata-rata kembali, maka dari sekira 1,08 juta penduduk se-Kabupaten Semarang mengirimkan sampah seberat sekira 500 gram per hari.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, beberapa upaya sedang dilakukan.
Selain memperluas lahan maupun mengatur pola buang dan menekan kiriman sampah ke TPA, upaya lainnya yaitu menggandeng perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
Satu di antara perusahaan yang telah berkomunikasi dengan Pemkab Semarang yaitu PT China Water Industry (CWI) asal Tiongkok.
“Beberapa waktu lalu saat Ramadan kami telah mengadakan MoU dengan PT CWI untuk melakukan kajian feasibility study terkait pengelolaan sampah."
"Hasilnya nanti dipelajari oleh mereka sampai Agustus 2025, hingga nanti dipaparkan kepada kami, misalnya pengolahan untuk briket, pupuk organik, kandungannya dikonversi menjadi listrik ataupun gas,” kata Ngesti Nugraha.
Pihaknya pun mendukung kinerja PT CWI hingga nantinya memunculkan kerja sama dan bisa mengatasi persoalan sampah.
Upaya Perluasan Lahan TPA Blondo
Pemkab Semarang juga dalam upaya memperluas kapasitas TPA Blondo dengan membeli lahan warga di sekitarnya.
Dana yang digunakan berasal dari uang ganti rugi aset Pemkab Semarang yang terkena pembebasan proyek Tol Yogya-Bawen di Kecamatan Bawen.