UMKM

Tuangkan Ide pada Selembar Kain, Iin Windhi Lestarikan Batik Semarangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku UMKM batik binaan BRI, Iin Windhi Indah Tjahjani menunjukan karya batik bermotif kupu-kupu, di rumah produksinya, Rabu (23/4/2025). Motif ini salah satu yang motif batik Semarangan mengangkat flora fauna. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah hiruk pikuk Ibu Kota Jawa Tengah, sebuah kampung kecil bernama Kampung Batik, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur hidup membawa misi melestarikan warisan budaya tak benda. Hampir setiap rumah memajang berbagai karya batik, termasuk Iin Windhi Indah Tjahjani, pelaku UMKM batik binaan BRI. 

Iin menyampaikan, nama Kampung Batik ada sejak masa Ki Ageng Pandanaran. Dulu, Ki Ageng Pandanaran menamakan wilayah Kota Semarang berdasarkan pada aktivitas warga. Kala itu, banyak warga di Kampung Batik menjadi kuli batik. 

Kini, nama Kampung Batik masih dikenal bahkan menjadi jujukan wisata. Hanya saja, saat ini justru hanya didominasi pedagang batik. Iin menjadi perajin batik yang bertahan di kampung tersebut demi terus melestarikan Batik Semarangan.

KAMPUNG BATIK - Tetenger Kampung Batik Semarang, Jalan Batik, Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur.

Baca juga: Abimanyu Presto: Bisnis Olahan Bandeng yang Lahir dari Air Mata Anak TK

Baca juga: Pinjaman BRI Jenis KUR, Bunga Paling Rendah Khusus Modal Usaha UMKM

"Upaya mempertahankan batik Semarangan, Saya membebaskan diri saya berkreasi, menuangkan ide saya dalam selembar kain sambil mengangkat batik di tahun lama," papar Iin, Rabu (23/4/2025)
 
Mayoritas batik karya Iin yang dibranding dengan nama Cinta Batik Semarang mengangkat motif-motif lama. Selama ini, batik ciri khas Semarang memang masih tidak beku. Pemerintah, kata dia, menginginkan batik ikon Semarang berupa tugu muda, lawang sewu, warak ngendhok. Padahal, Batik Semarangan lebih mengarah ke motif pesisiran yang dipengaruhi kehadiran bebetapa etnis. 

"Dulu bukan ikon Semarang, perajin dibebaskan, namun semakin kesini semakin ada pergantian. Mereka (para perajin) tidak mau cari tahu Batik Semarangan kaya apa," ujarnya. 

Pelaku UMKM batik binaan BRI, Iin Windhi Indah Tjahjani menunjukan buku Batik Belanda, di rumah produksinya, Rabu (23/4/2025). Buku ini berisi motif-motif batik Semarang lama yang menjadi pedoman dalam ia berkarya.

Di tengah perubahan, Iin tetap mengangkat motif Semarang lama tahun 1800 - 1940an. Motif batik Semarangan banyak disimpan di Belanda. Ia pun memiliki sebuah buku batik Semarang lama yang kini menjadi pedoman dirinya dalam berkarya. Batik Semarangan lebih menunjukan batik pesisiran dengan motif flora fauna. 

"Batik Semarang itu batik pesisiran dengan motif flora fauna yang dibuat oleh orang Semarang, di Kota Semarang. Dulu banyak dipakai motif bangau, kupu, bambu, bunga mawar, bunga cempaka," sebutnya. 

Pelaku UMKM batik binaan BRI, Iin Windhi Indah Tjahjani menunjukan buku Batik Belanda, di rumah produksinya, Rabu (23/4/2025). Buku ini berisi motif-motif batik Semarang lama yang menjadi pedoman dalam ia berkarya).

Adanya beberapa etnis di Kota Semarang menjadi pengaruh berkembangnya motif batik di Semarang. Iin menyebut, ada motif peranakan yang kala itu memenuhi kebutuhan orang-orang Cina yang berdagang di Semarang hingga muncul adanya Kampung Pecinan. Para perajin menyesuaikan motif-motif yang disenangi para kaum Tionghoa. Ada beberapa folosofi yang mereka yakini antara lain motif kupu-kupu dan motif bambu. 

Puluhan tahun Semarang dijajah Belanda, hingga muncul kawasan orang-orang Belanda yang kini dikenal dengan kawasan Kota Lama. Berkembanglah batik motif-motif yang disukai oleh orang Belanda. Motifnya lebih mengarah pada motif bunga-bunga antara lain krisan, wisteria, dan tulip. Ada pula motif hewan bangau.

Kota Semarang juga tidak lepas dari hadirnya orang-orang Arab yang turut berdagang. Muncullah motif berupa motif geometris. 

"Dulu, perajin memenuhi kebutuhan pangsa pasar yang ada. Dengan keterbatasan alat, bahan, tapi mereka sudah bisa menciptakan yang bagus. Motifnya ada artinya," ujarnya. 

Hingga kini, Iin masih mengangkat motif-motif Semarang lama. Motif peranakan Cina dan Belanda masih memiliki pangsa pasar yang besar di Semarang. 

Batik Cinta Semarang Digandrungi Pelancong Luar Negeri 

Pelaku UMKM batik binaan BRI, Iin Windhi Indah Tjahjani menjelaskan karya batik bermotif wayang, di rumah produksinya, Rabu (23/4/2025).

Iin mengungkapkan, Kampung Batik yang menjadi tujuan destinasi wisatawan membuat Batik Cinta Semarang digandrungi para pelancong luar negeri. 

Produk saya sekitsr indo. Luar ada, tp mereka yg dteng. Krna kampungbabtik jdtmepat pelancong dr luar negeri. Mayoritas bule yang mampir ke galeri sekaligus rumah produksinya, di Kampung Batik Gedong 430, menyukai kotif klasik Semarang lama yang memiliki pesan dan filosofi. 

Halaman
12

Berita Terkini