TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Penyebab meninggalnya Muhammad Nastain yang jasadnya ditemukan di kamar kos di Yogyakarta belum diketahui.
Nastain ditemukan di kamarnya dalam kondisi bersimbah darah.
Belum diketahui juga waktu tepatnya warga Kabupaten Semarang Jawa Tengah itu meninggal dunia.
Saat mayatnya ditemukan, diprediksi Nastain sudah tiada dalam kurun beberapa hari.
Ada luka di tubuhnya, namun polisi belum mau mengungkapkan penyebab dari luka tersebut.
Baca juga: Tangis Ngadi Ayah Nastain di Rumah Duka Bergas Semarang: Gagal Antar Motor Baru Buat Almarhum
Warganet penasaran dengan foto kamar kos nomor 4 lokasi penemuan mayat Muhammad Nastain yang dibagikan netizen di media sosial X.
Mereka mempertanyakan lantai kamar kos sudah ditaburi kopi dan ada jejak sepatu di TKP.
"Ini yang nabur kopi setelah jenazahnya ketemu, atau sejak awal udah ditabur kopi? Jangan jadi bola liar begini," tanya warganet.
Pemilik utas mengatakan jika taburan kopi dilakukan oleh pihak kepolisian dan jejak sepatu merupakan jejak sepatu petugas.
"Dikasih langsung sama pihak berwajib kak setelah ketemu," jawabnya.
"Klo yg ngasi si pihak berwajib ya mungkin udah cukup olah TKP nya. Atau mungkin bubuk kopi di kasus yang satu ini gak berpengaruh ke TKP," timpal warganet lain.
Taburan kopi menjadi salah satu cara mengurangi bau menyengat tak sedap dari mayat yang telah membusuk.
Sosok Muhammad Nastain
Muhammad Nastain, S. Si, MSc, ditemukan tewas bersimbah darah di kos wilayah Pandega Marta, Kalurahan Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Senin (22/4/2025).
Nastain merupakan alumni Biologi Undip Semarang angkatan 2013.
Ucapan duka cita untuk Nastain warga Ungaran Semarang pun beredar di media sosial.