Tentu, tidak selalu mudah. Musim hujan jadi tantangan tersendiri bagi Sukahar dan istri.
Saat hujan turun, dagangan tak habis terjual. Namun Sukahar dan Ngatminatun tak pernah mengeluh.
"Saat musim kemarau sehari es dung bisa habis. Susahnya kalau hujan kan tidak habis, tapi tidak apa-apa bisa dijual lagi besok karena tidak mencair," katanya bijak.
Kini, setelah bertahun-tahun bekerja keras, doa mereka untuk menunaikan Ibadah Haji terkabul.
Manasik haji telah mereka jalani, dan tanggal 10 Mei nanti, pasangan ini akan terbang ke Tanah Suci.
Dengan hati penuh syukur, mereka berharap ibadahnya berjalan lancar dan pulang membawa gelar haji yang mabrur.
“Semoga menjadi haji dan hajah yang mambrur,” doa Sukahar dan Ngatminatun. (*)