"Nah, beliau ini (Baim) yang dibilang egois. Pokoknya kalau misal gue bilang A, ya lu kerjain A," tandas Alvon kemudian ditimpali Paula.
"Patriarkis lah ya," sahut Paula dibenarkan Alvon.
Alvon melanjutkan penjelasannya.
"Jadi realnya ini dia (Paula) bingung, 'gue sebenernya musti ngapain sih, gue dimainin mulu'," tandas Alvon.
Di situlah, Baim kemudian meminta tolong Niko untuk menengahi keinginannya dengan Paula.
"Itulah yang sebenernya memunculkan Baim gitu ya. Memunculkan ada yang dibilang pihak ketiga gitu."
"Nah, pihak ketiga ini teman. Temannya ini sebenarnya dimintai tolong 'Tolong dong' istilahnya apa, lebih tepatnya fasilitasi untuk memediasikan bagaimana Paula menjadi lebih baik," imbuh Alvon.
"Jadi penengah ya," timpal Paula lagi.
Alvon menyebut Niko sebagai life coach Paula.
"Namanya life coach ya, artinya membuat Paula menjadi lebih baik berdasarkan pemahamannya," beber Alvon.
Namun, Baim tidak pernah mengaku meminta Niko melakukan itu saat persidangan berlangsung.
"Permintaan Baim, tapi dia enggak ngaku," kata Alvon.
Paula sendiri membenarkan keterangan kuasa hukumnya.
Namun, dia tak setuju jika Niko hanya disebut sebatas life coach Paula.
Menurutnya, dia dan Niko sudah berteman baik.
"Tinggalnya untuk beberapa waktu aja sih, sebulan. Saya enggak tahu kenapa alasan tinggalnya apa, cuman pas tinggal itu memang kita berteman. Enggak cuma life coach aja," papar Paula.
(*)