Produk unggulan mereka antara lain, sandal seharga Rp150 ribu, sepatu sport seharga Rp250 ribu, pantofel Rp230.000, dan sepatu lapangan Rp450 ribu.
"Tergantung model dan bentunya, kalau sandal harganya mulai dari Rp140 ribu sampai Rp200 ribu. Kalau sepatu harganya Rp230 ribu sampai Rp360, kalau sepatu dinas lapangan harga Rp450 ribu sampai Rp600 ribu," kata Alim menjelaskan.
Dari berbagai produk tersebut, omzet Asteg Jaya Tegowanu kini mencapai kisaran Rp35 juta rupiah perbulan.
"Saya membayar pekerja saya membayar Rp18 juta perbulan, kira-kira omzetnya Rp35 juta perbulan," kata Alim.
Harapan dan Pesan untuk UMKM
Alim tentu tak ingin sukses sendirian, Ia juga berharap agar UMKM di Grobogan, khususnya di Tegowanu, dapat berkembang dan didukung oleh pemerintah.
Apalagi ia ingin mengangkat nama daerah melalui produknya, seperti halnya produk dari daerah lain yang memiliki nama khas.
"Semoga UMKM terutama di Grobogan itu bisa tambah maju dan berkembang, kayak usaha sepatu kan jarang di Grobogan, semoga pemerintah tanggap dan membantu apa yang diinginkan UMKM," harap Alim.
"Saya ingin mengangkat nama daerah, saya punya teman di Tasik itu produknya bernama Asik 'Asli Tasik', kemudian Asgar 'Asli Garut'. Saya tidak mau kalah juga, di Tegowanu ada Asteg 'Asli Tegowanu'," ucapnya.
Ia juga berpesan kepada para pemuda dan pelaku UMKM untuk tidak takut memulai usaha dan selalu bekerja keras, karena kesuksesan dapat diraih dengan tekad dan semangat yang tinggi.
"Kalau usaha jangan takut-takut, harus kerja keras dan gigih, orang yang berhasil pasti dari bawah dan ada kesulitannya, kita harus teguh dan semangat yang paling utama," pungkasnya.
Pelanggan Puas dengan Kualitas Asteg Jaya Tegowanu
Di sela-sela obrolan kami bersama Alim, kebetulan datang pelanggan yang sudah lama membeli produk Asteg Jaya Tegowanu.
Saat kami wawancarai, pelanggan bernama Nita, mengaku puas dengan sepatu buatan Alim.
Baca juga: BUMDes Desa Kuwaron Grobogan Ubah Sampah Jadi Solar, Kini Mampu Hidupi 15 Tenaga Kerja
Tak hanya kerap membeli sepatu, Nita juga sering memperbaiki sepatu yang rusak di Asteg Jaya.
"Sudah lama sekali mendengar nama Asteg ini dari teman-teman dan saudara saya juga sudah pernah ke sini, selain saya membeli tadi saya juga permak sepatu di sini," kata Nita kepada TribunJateng.com.
"Puas dengan produk dan pelayanannya, kalau tidak puas saya tidak akan ke sini lagi," imbuhnya. (*)