Ya! Mereka adalah tujuh bidadari dari kayangan.
Jaka Tarub pun memperhatikan ketujuh bidadari itu dari semak-semak, agar mereka tak melihatnya.
“Cantik sekali mereka. Andai aku bisa menikah dengan salah satu dari mereka,” gumam Jaka Tarub.
Aha! Jaka Tarub mempunyai ide.
Dengan perlahan, Jaka Tarub mendekat ke sungai.
Ia mengambil salah satu selendang milik bidadari.
Kemudian, ia menyimpan selendang itu di batik bajunya.
Hari semakin sore. Tampaknya Para bidadari sudah lelah bermain air.
“Sudah sore, saudariku. Kita harus kembali ke kayangan,” ucap bidadari tertua.
Mereka pun bersiap untuk kembali terbang ke kayangan.
Namun,salah satu bidadari tampak kebingungan. Ia mencari sesuatu.
“Selendangku hilang, saudariku. Aku tak mungkin bisa kembali ke kayangan tanpa selendangku.
Selendang itulah yang bisa membuat kita terbang,” ujar bidadari yang kehilangan selendangnya. Ia tampak panik.
“Kita tak mungkin menunggu di sini. Pasti Ayahanda mencari kita,” sahut bidadari yang lain.
Akhirnya, keenam bidadari meninggalkan bidadari yang selendangnya hilang seorang diri.