Berita Blora

Setelah Mengabdi 27 Tahun, Karni Mantan Atlet Dayung di Blora Ini Akhirnya Diangkat Pegawai PPPK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELANTIKAN PPPK - Karni (kanan) saat naik ke atas panggung berbincang dengan Bupati Blora Arief Rohman, saat pelantikan PPPK di Alun-alun Blora, Selasa (29/4/2025).(Iqbal/Tribunjateng)

Seiring terus giat berlatih, dia terpilih dan dipanggil untuk mengikuti Sea Games di tahun 1996/1997 dan Indonesia meraih 3 medali emas dan 1 perak. 

Berkat prestasi ini, Karni sempat mendapat penghargaan dari pemerintah, di perolehan medali perak mendapat penghargaan Rp 500.000 sementara di perolehan 3 medali Emas, dirinya memperoleh Rp 15 juta. 

Prestasinya tidak berhenti disini. Karni dan sejumlah atlet dayung lainnya, di tahun 1997 mengikuti kejuaraan dayung tingkat dunia di Hongkong. 

Hasilnya luar biasa, di kelas perahu Dragon dia dan kawan-kawan berhasil memperoleh 3 medali emas dan 1 perak. Hingga akhirnya dia tidak aktif lagi di atlet dayung tahun 2012. 

Nenek dengan satu cucu itu, masih ingat betul atas prestasi yang diraih saat menjadi atlet dayung itu, dia akhirnya ditarik menjadi tenaga honorer di Pemkab Blora (saat ini Setda Blora). 

Hanya selang dua sampai tiga bulan, dipindah tugaskan sebagai tenaga honorer bidang kebersihan di lingkungan Kantor Pariwisata (saat ini Dinporabudpar).

Tugas pertamanya adalah sebagai tenaga kebersihan di lingkungan Sayuran, yang waktu itu menjadi salah satu lokasi wisata karena ada kolam renangnya. 

Sekitar 3 tahun, ia menjadi tenaga kebersihan di Sayuran, setelah itu dipindahkan ke lingkungan Taman Sarbini. Dan mulai tahun 2013 hingga saat ini bertugas sebagai tenaga kebersihan di Tirtonadi.

Perjuangannya untuk bisa diangkat menjadi tenaga PPPK di lingkungan Pemkab Blora ternyata cukup berliku. 

Meski harus menunggu 27 tahun, yang namanya rejeki tampaknya tidak akan lari kemana. Sehubungan dengan adanya program dari pemerintah untuk mengangkat tenaga PPPK selain PNS, di tahun 2025 ini dia akhirnya diangkat menjadi tenaga PPPK. 

Kesempatan emas untuk menjadi abdi negara sebenarnya pernah diperolehnya di tahun 2008. 

Hanya saja, dia harus membuang jauh angan-angan itu manakala dirinya belum atau tidak mengantongi ijazah selembar pun, meski ijazah SD.

Tak patah arang, dengan harapan suatu saat akan ada pengangkatan PNS lagi, Karni mengikuti kursus dan berhasil mengantongi ijazah SD. 

Apa yang diharapkan akhirnya tiba, di tahun 2010 kembali ada lowongan pengisian PNS, dan ijazah SD yang telah dipunyai itu digunakan untuk mengadu peruntungan. 

Hanya, lagi-lagi rejeki belum berpihak pada dirinya. Di tahun 2010, dia mengikuti tes PNS namun gagal.

Halaman
123

Berita Terkini