Sementara itu 11 orang tewas sudah diketahui identitasnya.
Berikut nama korban tewas ledakan bom di Garut Selatan.
Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST., MM.
Mayor Cpl Anda Rohanda.
Sdr. Agus Bin Kasmin.
Sdr. Ipan Bin Obur.
Anwar Bin Inon.
Iyus Ibing Bin Inon.
Iyus Rizal Bin Saepuloh.
Toto
Dadang.
Rustiawan.
Endang.
KRONOLOGI
Awalnya, pemusnahan bom berjalan lancar.
Namun, begitu bom dimusnahkan, sejumlah warga dilaporkan langsung mendekati lokasi.
Mereka mendekat untuk mengumpulkan selongsong bom.
Selongsong bahan peledak itu memang bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan.
Namun, para korban tak menyadari jika ada bom atau peledak yang belum meledak sepenuhnya.
Akhirnya, 13 orang menjadi korban dan kini dikabarkan semuanya tewas.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi memberikan penjelasan terkait insiden ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa (tak layak pakai) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.
Kristomei mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, terdiri dari 4 personel TNI Angkatan Darat dan 9 warga sipil.
Pemusnahan dilakukan terhadap amunisi yang telah kedaluwarsa atau tidak layak pakai, yang merupakan bagian dari inventaris TNI AD.
“Jadi memang betul pada tanggal 12 Mei 2025 pada pukul 09.30, bertempat di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, terjadi musibah di lokasi peledakan, yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” ujar Kristomei, dikutip dari tayangan KompasTV, Senin.
Menurutnya, pemusnahan amunisi dilakukan di lahan milik BKSDA yang selama ini rutin digunakan untuk aktivitas serupa dan telah sesuai prosedur. “(Penyebabnya) nanti akan kita dalami, hasil investigasi apa yang menyebabkannya,” jelas dia.