TRIBUNJATENG.COM, SAMARINDA – Senin (12/5/2025), bencana tanah longsor yang menimbun empat rumah warga di kawasan Gang Bulu Tangkis, Jalan Belimau, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kaltim.
Longsor terjadi setelah hujan deras sejak dini hari
Salah satu rumah yang terkena longsor dihuni oleh sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang, yang saat kejadian berada di dalam rumah ketika tanah mulai bergeser sekitar pukul 05.00 Wita.
Baca juga: 13 Tewas dalam Tragedi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: 4 Anggota TNI dan 9 Warga Sipil
Longsor tersebut terjadi di lereng bukit yang dikenal rawan bencana.
Dari empat rumah yang terdampak, satu rumah dalam keadaan kosong, dua lainnya ditinggalkan pemiliknya sebelum tanah runtuh, dan satu rumah lagi tidak sempat diselamatkan.
Mila, seorang saksi mata yang merupakan warga sekitar, menggambarkan suasana mencekam saat peristiwa tersebut terjadi.
“Jam 5 sudah terasa getar tanah. Jam 6 saya dengar suara seperti petir, bergemuruh. Begitu keluar, tanah sudah bergerak turun dengan cepat, hancur. Saya langsung lari,” ungkap Mila, yang berhasil menyelamatkan diri bersama anak-anaknya hanya dengan pakaian di badan dan bertelanjang kaki.
Korban longsor Samarinda
Kondisi tanah yang becek, tebing yang labil, serta akses jalan yang terendam banjir memperlambat upaya penyelamatan.
Tim Basarnas dan BPBD Kota Samarinda baru mulai bergerak efektif setelah menerima laporan pada pukul 08.15 Wita.
Meskipun terkendala cuaca dan medan yang sulit, dua jenazah berhasil ditemukan: Hamdana (50) pada pukul 15.10 Wita dan putranya Nasrul (24) pada pukul 16.24 Wita.
Keduanya langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD AW Sjahranie.
Sementara itu, dua korban lainnya, Nurul Sakira (17) dan Fitri (14), masih dalam pencarian.
Suami Hamdana, yang saat kejadian berada di empang, selamat dari bencana tersebut.
Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menyatakan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan bantuan dua eskavator dan satu drone thermal.