"Betapa sedihnya sang induk, menunggu anaknya yang tak kunjung keluar dari kolong truk. Ia memiliki hati seorang ibu, meski hanya seekor hewan," tulis seorang netizen.
"Seolah-olah induk gajah itu masih berharap anaknya hidup," ujar pengguna lainnya.
Jalan Raya Timur-Barat dikenal sebagai salah satu wilayah rawan konflik antara manusia dan satwa liar, seiring dengan semakin menyusutnya habitat alami gajah.
Perhilitan menyarankan pengendara untuk melintasi jalur tersebut antara pukul 11.00 hingga 16.00 demi mengurangi risiko bertemu satwa liar.
Pada November 2024 lalu, Yusoff juga mengumumkan pembangunan Suaka Gajah Perak yang ditargetkan rampung pada 2029.
Suaka ini diharapkan dapat mengurangi konflik manusia-gajah di wilayah Perak, menurut laporan Malay Mail.
(*)