Namun lubang yang sedang dalam proses persiapan yakni lubang ketiga masih dalam kondisi utuh.
"Yang meledak itu saya tidak tahu, tapi lubang yang sedang disiapkan mah masih utuh," tuturnya.
Kemudian Anjas menceritakan bahwa dirinya sudah bekerja di tempat tersebut sejak tahun 2017.
Ia juga masih merupakan saudara dari Rustiawan salah satu korban ledakan.
Rustiawan merupakan salah satu senior yang dipercaya TNI untuk membantu proses peledakan amunisi kadaluarsa.
"Kalau upahnya harian, tergantung, kadang 100, 150, 200 ribu. Tergantung banyaknya kerjaan,"
"Pekerjaan biasa dimulai jam 8, istirahat jam 12, pulang jam 4 (sore)," jelasnya.
Anjas mengaku bersyukur selamat dari peristiwa ini, selain rekannya, Ilmansyah, yang juga selamat.
Ilman sendiri selamat lantaran saat kejadian sedang membawa air.
Atas peristiwa tersebut ia meminta pemerintah memberikan bantuan khususnya untuk istri-istri korban.
"Saya memohon kebijaksanaan dari aparatur pemerintah, terutama untuk korban meninggal," kata Anjas.
Ilman Selamat karena Ambil Air
Seperti Anjas, korban selamat Ilmansyah hingga saat ini Ilman masih trauma.
Bagaimana tidak, insiden itu menewaskan saudara dan teman-temannya.
Ia juga menyaksikan sendiri dahsyatnya dampak ledakan. Saat itu serpihan tubuh dan kulit berhamburan.
Ada dua korban selamat dalam insiden meledaknya amunisi kedaluwarsa di kegiatan pemusnahan yang dilakukan TNI di Desa Sagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi, 12 Mei 2025.