TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menunjukkan komitmennya untuk menumbuhkan kembangkan pemimpin-pemimpin unggul melalui Noble Leader Development Program (NLDP) Batch ke-17 pada Selasa dan Rabu (27 dan 28/05/2025) di Graha Kartini.
Program NLDP merupakan wujud kontribusi dari salah satu alumni UKSW, Dr. (H.C.) Sudhamek AWS, S.E., S.H., yang menggagas konsep mindful based business.
Program yang diadakan di bawah koordinasi Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Talenta (DITA) ini diikuti 32 civitas academica UKSW, terdiri dari mahasiswa utusan beberapa fakultas, dosen, tenaga kependidikan (tendik) hingga sejumlah guru dari Sekolah Kristen Satya Wacana.
Program istimewa ini resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (RIK), Profesor Eko Sediyono.
Disampaikannya, NLDP adalah program pengembangan kepemimpinan yang bertujuan untuk membentuk pemimpin yang bijaksana.
“NLDP bukan sekadar latihan kepemimpinan biasa atau kegiatan meditasi semata, melainkan juga program yang dirancang untuk melatih kompetensi peserta menjadi pemimpin yang unggul dan mulia,” katanya.
Profesor Eko Sediyono juga menegaskan acara ini akan membantu para peserta untuk melatih menyeimbangkan pikiran, rasa, dan membangun hubungan antar sesama.
“Pada akhirnya, program ini membantu para peserta untuk mencapai kemajuan harmonisasi dalam sebuah organisasi,” tegasnya.
Baca juga: Career Fest: Campus Recruitment UKSW, Jembatan Lulusan Mendapatkan Pekerjaan
Sementara itu, Koordinator NLDP Batch ke-17 Mateus Dimas Wahyu Hary Wibowo, S.Kom., menerangkan kegiatan NLDP kali ini berbeda dari sebelumnya.
Kali ini, melibatkan sejumlah guru Sekolah Kristen Satya Wacana sebagai peserta.
“Jika sebelumnya diikuti mahasiswa, tendik, dan dosen, maka kali ini kita merangkul para guru."
"Harapannya, melalui kegiatan ini mereka bisa menjadi jembatan dalam menyalurkan nilai-nilai kepemimpinan kepada siswa,” terangnya.
Menjadi Saluran Berkat
NLDP Batch ke-17 yang dikemas dalam konsep retret interaktif ini kembali menghadirkan sosok inspiratif Ir. Didiek Suprapto sebagai fasilitator.
Selama dua hari, Ir. Didiek Suprapto yang juga memiliki pengalaman panjang di Garudafood mendampingi para peserta untuk menggali jati diri dan menemukan kebermaknaan hidup, agar mampu menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Mengawali paparannya, Ir. Didiek Suprapto menjelaskan kegiatan ini mengajak para peserta untuk melakukan refleksi diri sendiri.
“Melalui kegiatan NLDP batch ke-17 para peserta diajak untuk menyelam semakin dalam untuk menggali passion, kebermaknaan, dan misi atau panggilan nurani mereka,” jelasnya.
Baca juga: Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Jayapura dr. Farid Raih Gelar Doktor Studi Pembangunan di UKSW
Ir. Didiek Suprapto juga menyampaikan retret kali ini terdiri dari sebelas sesi yang berfungsi untuk memantik dan mendukung para peserta dalam menemukan misi hidup mereka.
Kesebelas sesi tersebut mulai dari mengenal dasar hidup mulia manusia, tokoh yang berperan penting dalam hidup hingga menemukan panggilan hidupnya.
Lebih lanjut, fasilitator yang telah mendampingi pelaksanaan NLDP sejak 2023 ini mengungkapkan bahwa untuk menjadikan UKSW sebagai saluran berkat yang berdampak, setiap insan di dalamnya perlu memiliki paradigma berbasis interdependent co-arising (ICA), pilar utama dalam mindfulness-based bussiness.
“ICA adalah cara pandang yang melihat bahwa segala sesuatu di alam ini bersifat saling terkait dan saling bergantung satu sama lain."
"Selain itu, masing-masing para peserta juga harus mengenali panggilan nurani mereka,” paparnya.
Mampu Menginspirasi
Antusiasme peserta kental terasa dalam sesi diskusi bersama, di mana setiap peserta merasa terdorong untuk membuka diri dan berbagi pengalaman pribadi.
Salah satu peserta Yohanes Tugiman, S.Pd., M.Si., Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Satya Wacana mengungkapkan apresiasinya karena bisa mengikuti kegiatan bermakna ini.
“Di sini saya diingatkan kembali bagaimana perjalanan menemukan jati diri dan kembali mengenali panggilan hidup saya."
"Kegiatan ini juga membekali saya sebagai guru untuk menjadi pemimpin yang mampu menginspirasi dan menuntun para siswa,” ungkapnya.
Senada dengan Yohanes Tugiman, Hans Wilbert mahasiswa Fakultas Teologi juga mengungkapkan kesan positifnya terhadap materi yang disampaikan.
Baca juga: Dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Masuk Tim Ahli Ketahanan Pangan Indonesia
Baginya, materi dari pembicara membuka pemahaman baru terkait kepemimpinan yang mindfulness.
“Sebelum memimpin, hal yang pertama harus dilakukan adalah mengenal diri sendiri."
"Pengenalan akan diri yang jujur dan apa adanya itu akan membuka pikiran dan perasaan yang selama ini semu,” beber mahasiswa asal Toraja ini.
Program NLDP ini tidak hanya membentuk pemimpin yang kompeten, melainkan juga sebagai wujud kontribusi UKSW pada Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW!
(Laili S/***)