Namun dia mengakui bahwa proses ini tidak bisa cepat.
“Kalau merujuk pengalaman daerah lain, prosesnya bisa memakan waktu paling cepat satu tahun,” katanya.
BPBD Kabupaten Brebes Brebes juga terus menjalin komunikasi dengan instansi pemerintah dan pihak swasta untuk memastikan kebutuhan masyarakat terdampak tetap terpenuhi.
Wibowo mengimbau masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan, khususnya di kawasan hulu dan pegunungan.
"Mari jaga alam, hutan yang gundul harus jadi perhatian bersama," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jateng Berencana Bangun Tanggul Laut dari Sayung Sampai Brebes
Baca juga: 7 Fakta Tanah Gerak di Sirampog Brebes, Apa Penyebabnya? Kini Jadi Desa Mati
Pertimbangkan Aspek Geologis
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi yang telah meninjau lokasi pengungsian di Gunung Poh, Sirampog beberapa waktu lalu menegaskan pentingnya pertimbangan geologis dalam proses relokasi.
“Saya ingin agar segera dicarikan tempat yang representatif."
"Harus cepat dan dikaji secara geologis."
"Jangan sampai memindahkan penduduk, tapi jalurnya nanti mbledug meneh (bergerak lagi)."
"Harus benar-benar aman untuk tempat tinggal,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Jateng telah menggelontorkan bantuan Rp2,01 miliar untuk mendukung proses rekonstruksi, termasuk perbaikan rumah dan fasilitas ibadah.
Gubernur juga menekankan pentingnya pendekatan psikososial dalam relokasi.
“Yang paling penting bukan hanya memindahkan fisik warga, tapi juga mentalnya."
"Harus yakin dan siap tinggal di tempat baru, bukan kembali ke lokasi lama yang berisiko,” ujarnya.