Astiadi menjelaskan, puluhan warganya yang dirumahkan sementara menganggur atau belum bekerja.
"Jadi mereka masih menunggu perkembangan, kalau nanti sekiranya membaik, ya bisa masuk kembali seperti biasa, untuk sementara mereka masih nunggu," jelasnya.
Menurut Astiadi, para warganya yang dirumahkan berharap agar bisa kembali bekerja seperti biasa di PT Semen Gresik di Rembang itu.
Hal itu lantaran, warga Ngampel yang jadi Karyawan di perusahaan tersebut, rata-rata sudah berkeluarga.
"Kalau harapan mereka nggih bisa beroperasi seperti sediakala, agar bisa bekerja seperti biasanya, istilahnya kalau dari mereka-mereka kan tujuannya kan cari kerja. Biar ada penghasilan untuk menghidupi keluarganya," jelasnya.
Tribunjateng sudah berupaya menghubungi pihak Humas Semen Gresik untuk meminta keterangan terkait kabar berhentinya operasional produksi dari Semen Gresik di Rembang itu.
Namun, dari pihak humas menyatakan bahwa hingga kini perusahaan belum mengeluarkan tanggapan resmi terkait berhentinya operasional produksi tersebut.(Iqs)