TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Genangan rob yang terus-menerus merendam Jalur Pantura Semarang–Demak selama lebih dari satu bulan tanpa jeda telah mengubah wajah Kecamatan Sayung menjadi kawasan yang dikepung air.
Bahkan ada beberapa ruas jalan pantura Semarang-Demak yang mulai ditumbuhi lumut, sehingga menyebabkan kondisi jalan licin.
Di tengah rutinitas warga yang nyaris lumpuh, denyut kehidupan tetap berjalan meski di atas genangan air setinggi 30 sentimeter.
Kondisi ini memicu kemacetan panjang. Terutama pada jam sibuk, kendaraan saling berebut lajur yang airnya sedikit lebih dangkal, biasanya di dekat median jalan.
Tak jarang pengendara harus berhenti menunggu arus kendaraan dari arah berlawanan.
Lebih jauh dari jalan, di pesisir Desa Bedono, sejumlah dukuh sudah hilang ditelan laut. Rumah-rumah kosong, tak berpenghuni, dan reruntuhan bangunan menjadi saksi bisu bahwa daratan di sana sudah kalah oleh abrasi.
Di Desa Timbulsloko, warga masih berjuang. Mereka mendirikan rumah panggung di atas air, tinggal di tengah laut yang dulunya daratan tempat mereka lahir dan dibesarkan.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan pemerintah tengah menyiapkan langkah konkret. Salah satunya adalah pembangunan tanggul laut terpadu dengan proyek jalan tol Semarang–Demak.
“Insya Allah Januari nanti tanggul laut sudah fungsional, meski belum operasional penuh,” katanya.
Tanggul ini diharapkan mampu menahan terjangan rob, setidaknya meminimalkan dampaknya ke infrastruktur dan pemukiman penduduk.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Desa Sayung dan Desa Kalisari di Kecamatan Sayung masih terendam banjir rob hingga saat ini.
Desa sayung masih mengalami banjir rob dengan ketinggian maksimal mencapai 30 cm. Rob menggenangi Dukuh Lengkong, Sayung Kulon, dan Ngepreh.
Adapun banjir rob di Desa Kalisari tidak lebih buruk kondisinya, karena ketinggian air hanya mencapai 5 cm.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Kabupaten Demak, Suprapto, mengatakan penanganan maksimal yang bisa dilakukan BPBD Demak yakni dengan pemompaan air rob.
"Pompanisasi hingga kini di Desa Sayung dan Desa Kalisari masih terus berjalan. Pompanisasi menggunakan mobile pump dari BPBD Demak dan Pusdataru Provinsi Jawa Tengah. Ada juga 3 rumah pompa yang terus aktif," ucapnya, Minggu (8/6/2025).