TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Saat dirinya mengalami kerugian besar karena tokonya mengalami kebakaran, pria ini justru dimintai uang oleh oknum.
Untungnya, ia tak langsung memberikan uang yang diminta.
Pria tersebut adalah Oscar Fernando. Gudang sekaligus toko bannya di kawasan Pondok Gede, Bekasi terbakar pada Kamis malam (5/6/2025) sekitar pukul 23.35 WIB.
Saat peristiwa itu terjadi, Oscar justru dimintai uang oleh seorang oknum warga, dengan dalih untuk operasional petugas pemadam kebakaran.
“Iya, dimintain uang Rp 8 juta,” kata Oscar kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Baca juga: Suara Benturan Keras Memecah Keheningan Subuh Hari, Brio Hantam Ruko Tewaskan Pengemudi
Menurut bos toko dan gudang ban tersebut, permintaan uang itu datang pada Sabtu (7/6/2025) sore, dua hari setelah api melahap gudangnya di Jalan Raya Jatimakmur.
Warga Oknum yang mengaku sebagai "penengah" itu menyodorkan alasan operasional dan kebutuhan konsumsi bagi para petugas damkar yang masih berjibaku di lokasi untuk proses pendinginan.
Oscar mengaku sempat diminta untuk segera menemui orang tersebut langsung di lokasi kebakaran.
Setibanya di sana, Oscar yang masih terguncang akibat musibah tak langsung menyerahkan uang.
Oscar lantas memilih memastikan kepada petugas damkar terlebih dahulu.
Hal ini yang kemudian membongkar adanya dugaan pemerasan.
“Saya tanya ke damkar, dan mereka kaget. Katanya, ‘kita enggak pernah minta duit’,” ujar Oscar.
Petugas damkar menegaskan, tidak ada permintaan uang dalam bentuk apapun dari pihak mereka.
Bahkan, mereka mengaku bersyukur hanya dengan diberi makan saat bertugas.
“Boro-boro minta duit, dikasih makan saja sudah bersyukur banget,” ujar salah satu petugas.
Merasa dibohongi, Oscar kecewa berat. Ia menilai tindakan oknum itu tidak berperikemanusiaan, mengingat dirinya tengah menanggung kerugian besar akibat kebakaran yang disebabkan dugaan korsleting listrik.
“Bayangin, saya lagi rugi Rp 8 miliar. Masih sempat-sempatnya ada yang minta uang,” ujar Oscar lirih.
Kejadian ini menjadi potret ironi di tengah bencana, ketika korban belum sempat bangkit dari keterpurukan, malah dimanfaatkan oleh segelintir pihak yang tak bertanggung jawab.
Dugaan pemerasan ini juga menambah tekanan psikologis bagi Oscar, yang sedang menghitung kerugian dan mencari cara bangkit dari kehancuran usahanya.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi memastikan, bahwa oknum tersebut bukan bagian dari petugas resmi mereka.
Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan institusi mereka untuk kepentingan pribadi.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis malam (5/6/2025) sekitar pukul 23.35 WIB itu meluluhlantakkan seluruh isi gudang dan toko milik Oscar.
Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Bagi Oscar, selain harus memulihkan kondisi usahanya, dia juga harus berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa empatinya telah disalahgunakan. (Kompas.com)