TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dwi Ayu Mawanti, orang tua calon murid baru (CMB) yang melakukan pendaftaran sekolah pada SPMB 2025 di SDN 01 Sekaran, Gunungpati Kota Semarang mengaku sempat kaget ketika mendaftarkan sang anak yang data Nomor Induk Kependudukannya (NIK) tak ada dalam sistem ketika melakukan pendaftaran online.
Warga asal Ngijo, Gunungpati tersebut mendaftarkan sang anak pada hari pertama pendaftaran online SPMB 2025, Selasa (10/6) kemarin, namun ia kemudian meminta bantuan pantia SPMB SDN 01 Sekaran untuk melakukan pendaftaran online.
Baca juga: Bukannya Minum Es Teh, Siswi SMA Ini Berpikiran Pendek Minum Pembersih Lantai: Depresi Ingin Sekolah
"Kendala kami kemarin itu NIK anak saya ternyata belum terdaftar di Dukcapil. Mungkin terlewat atau petugasnya salah ketika input data di sananya. Tapi akhirnya waktu kemarin pihak ke sekolah mengajukan alhamdulillah sudah terverifikasi dan sudah terdaftar sekarang," kata Dwi kepada tribunjateng.com, Rabu (11/6).
"Sekarang sudah masuk dalam data nominasi SDN 01 Sekaran. Sekarang sudah aman, kemarin diproses, hari ini saya datang lagi ke sini alhamdulillah sudah terverifikasi. Mudah-mudahan bisa lolos di sini," terangnya.
Dwi yang datang ke sekolah ditemani sang suami mengaku antusias pada SPMB 2025 ini, sebab bagaimana tidak, ini merupakan pengalaman baru dan pertama kali mendaftarkan buah hati ke sekolah negeri.
Beberapa berkas yang mereka siapkan meliputi fotokopi KK, fotokopi akte, dan fotokopi KTP kedua orang tua CMB.
"Karena baru pertama masukkan anak di sekolah negeri tentu banyak kekhawatiran. Takut datanya tidak keinput atau apa, kemudian banyak belum tahu juga mengenai alur pendaftarannya. Biar lebih jelas langsung saja minta tolong ke sekolahnya," terangnya.
"Teman-temannya waktu TK banyak yang memilih masuk sekolah di sini makanya anak saya juga minta ikut di sini," tandasnya.
Dari pihak sekolah, ketua SPMB 2025 SDN 01 Sekaran, Muhammad Faizun menuturkan, meski proses pendaftaran dapat dilakukan secara online, namun mayoritas orang tua calon murid memilih SDN 01 Sekaran sebagai pilihan satu pada SPMB 2025 ini lebih mantap datang langsung ke sekolah.
"80 persen mereka datang ke sekolah. Kadang orang tua itu dia lebih mantap ke sekolahan," kata Faizun.
Selain kendala pada database NIK yang dialami Dwi Ayu salah satu orang tua calon murid, kendala lain yang ditemui pihak panitia SPMB SDN 01 Sekaran yakni data sekolah TK yang belum masuk dalam data base dinas Pendidikan Kota Semarang.
Hal ini membuat nilai ijazah tak masuk dalam database pendaftaran online.
Imbasnya, berpengaruh dalam peringkat nominasi sejumlah calon murid yang kategori usianya sudah memenuhi syarat.
Untunglah, masalah ini cepat diketahui sehingga segera tertangani.
"Kasus lain di hari pertama kemarin, yang dari TK, yakni madrasah RA ada yang belum masuk dalam database pukul 08.000 akhirnya orang tua pada bingung, ini bagaimana?. Ya kita minta untuk mereka tetap tenang, alhamdulillah pukul 10.00 sudah bisa. Kita ada enam kelurahan, yakni Sukorejo, Sekaran, Kalisegoro, Ngijo, Patemon, Mangunsari, dan Pakintelan," jelasnya.