SPMB 2025

Wali Kota Pekalongan: Digitalisasi SPMB SMP Tahun Ini Jamin Transparansi dan Pemerataan

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANTAUAN SPMB - Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid monitoring dan evaluasi pelaksanaan SPMB di SMP Negeri 13 Kota Pekalongan, Jumat (13/6/2025). Wali Kota Aaf menegaskan bahwa sistem digital yang diterapkan dalam proses seleksi telah bekerja secara optimal dan otomatis.

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemkot Pekalongan berkomitmen mewujudkan pendidikan yang adil dan merata melalui sistem digitalisasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tahun ini, seluruh proses penerimaan peserta didik baru dilakukan secara online dan tersistem, yang dinilai mampu menjamin transparansi dan menutup celah kecurangan.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf pun melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan SPMB di beberapa sekolah, termasuk SMP Negeri 13 Kota Pekalongan.

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf: Tanpa Titipan, SPMB SD di Pekalongan Berjalan Tertib dan Objektif

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan, Buruh Rokok Kota Pekalongan Dapat Pelatihan Craft dan Rias

Dalam kunjungan tersebut, Aaf menegaskan bahwa sistem digital yang diterapkan dalam proses seleksi telah bekerja secara optimal dan otomatis.

"Begitu kuota terpenuhi, sistem langsung terkunci."

"Tidak ada celah untuk permainan, tidak bisa dipaksakan atau dititipkan."

"Semua berjalan fair dan transparan," tegasnya, Jumat (13/6/2025).

Ia juga menyampaikan, sistem ini tidak hanya menjamin keadilan dalam proses seleksi, tetapi juga mendorong pemerataan kualitas pendidikan di seluruh satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta.

"Sekolah negeri memang banyak diminati, tapi sekolah swasta di Pekalongan juga memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik."

"Yang penting anak-anak, tetap bisa belajar dengan layak," imbuhnya.

Dengan sistem berbasis teknologi ini, pihaknya berharap, ke depan tidak hanya proses penerimaan yang adil dan transparan, tetapi juga kualitas pendidikan di seluruh sekolah dapat terus meningkat dan merata.

"Tujuan akhirnya adalah, pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk seluruh anak di Kota Pekalongan," pungkas Wali Kota Pekalongan Aaf.

Tahun ini, 23 SMP negeri dan swasta di Kota Pekalongan berpartisipasi dalam SPMB yang dilakukan secara online.

Setiap sekolah membuka 32 kursi per rombongan belajar (rombel), dan proses seleksi dilaksanakan seragam melalui sistem digital yang terintegrasi.

Kepala SMP Negeri 13 Kota Pekalongan, Yeti Eka Erawati menyampaikan bahwa animo masyarakat untuk mendaftarkan anak ke sekolah tersebut sangat tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini