Inisiatif ini menyatukan visi kedokteran komunitas dengan inovasi digital untuk pelayanan kesehatan yang holistik dan manusiawi.
Dalam konteks sosial, pengembangan AI di UKSW diharapkan dapat berkontribusi pada penyelesaian berbagai permasalahan bangsa, mulai dari keuangan, hukum, hingga kebijakan publik.
“AI akan menjadi alat bantu yang etis, cepat, dan tepat dalam mengurai kerumitan sosial, selama tetap dikawal oleh iman dan tanggung jawab moral,” tandas Rektor Intiyas.
Selaras dengan kebijakan yayasan yang menerapkan zero growth dalam pengelolaan sumber daya manusia, UKSW berkomitmen untuk tidak menambah jumlah pegawai, tetapi memperkuat kompetensi SDM yang ada melalui pelatihan intensif dan pengembangan kapasitas berbasis teknologi.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (WR RIK) Profesor Eko Sediyono, mengungkapkan bahwa pemanfaatan AI sebelumnya masih berjalan sporadis sesuai minat dosen masing-masing.
Namun sejak 2024, UKSW mulai menyatukan potensi tersebut secara sistematis dengan membentuk pusat studi AI lintas fakultas, mendorong pengembangan riset yang lebih terintegrasi dan berdampak.
“Langkah ke depan adalah memperkuat kolaborasi lintas bidang, memfasilitasi riset dengan infrastruktur terbaik, serta membangun sinergi dengan para-alumni yang bergerak di sektor teknologi."
"Ini adalah gerak bersama menuju UKSW sebagai universitas unggulan AI yang tetap memegang teguh karakter Kristiani,” ucap Profesor Eko.
AI Berdampak Nyata
Sebagai bagian dari rangkaian persiapan pembukaan Prodi Artificial Intelligence (AI) di UKSW, seminar “Pemanfaatan Artificial Intelligence di Dunia Industri” diadakan dengan menghadirkan dua narasumber dari industri, yakni CEO PT Epsindo Prima Solusi, Ir. Rene I. Widjaja, dan AI Solutions Architect, Lina Wirahadi, BBA, M.Sc., CSM.
Keduanya menyampaikan berbagai implementasi nyata AI dalam dunia industri, mulai dari sistem pemandu bagi tunanetra, komunikasi berbasis pemikiran bagi penyandang disabilitas, hingga prediksi berbasis data besar dalam bidang keuangan dan kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, UKSW dan PT Epsindo Prima Solusi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk komitmen bersama dalam pengembangan sumber daya melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penandatanganan ini turut menjadi simbol awal kolaborasi yang menyatukan potensi akademik dan industrial untuk penguatan ekosistem AI di UKSW.
“Kami tidak ingin kerja sama ini sebatas seremoni."
"Saya percaya, dengan visi UKSW yang kuat serta semangat kolaboratif yang hidup, kita dapat menjadikan kampus ini sebagai pusat unggulan AI yang berlandaskan iman,” ungkap Ir. Rene I. Widjaja, alumni UKSW yang kini memimpin perusahaan teknologi nasional ini.