“Nggak menunggu waktu lama, dan juga tidak ada pilihan lain untuk menstabilkan kondisi tubuh saya besoknya langsung dijadwalkan untuk cuci darah dan langsung rawat inap saat itu juga,” tuturnya.
Supriyatno beserta keluarganya tentu merasa cukup kaget, ia diharuskan cuci darah saat itu juga, bahkan tidak pernah terbesit di benaknya jika dirinya harus menjalani cuci darah di usia yang masih tergolong muda.
“Ya Kembali lagi, atas saran dokter spesialis dan kondisi saya sudah sesak nafas, memang harus mengeluarkan racun-racun ditubuh saat itu juga."
"Jika tidak segera dilakukan cuci darah di khawatirkan kondisi saya waktu itu terulang atau bahkan lebih parah,” tambahnya.
Saat masuk rumah sakit pertama kali, Supriyatno dijadwalkan cuci darah seminggu dua kali untuk memaksimalkan pembuangan racun, dan terbukti seperti saran dokter selepas menjalani cuci darah awal dua kali, di hari Senin dan Kamis, pada hari Jumat ia diperbolehkan rawat jalan di rumah.
Selama menjalani cuci darah Supriyatno tidak dibebani iur biaya sama sekali, obat-obatan ia terima lengkap dari rumah sakit dan keseluruhannya sudah dijamin oleh Program JKN
“Kalau tidak ada Program JKN, wah ampun biayanya mahal sekali untuk sekali cuci darah."
"Program JKN sangat membantu sekali untuk saya,” ucapnya terharu.
Supriyatno dan keluarga mempercayakan perawatan cuci darah di RS Sunan Kalijaga Demak selain dekat dengan tempat tonggal juga didukung oleh peralatan yang komplet juga dokter yang berkualitas.
“Saya berharap program JKN ini bisa terus mengcover penyakit-penyakit berbiaya tinggi seperti saya, jangan sampai nggak ada, mau bagaimana nanti jadinya saya yang benar-benar membutuhkan sementara biaya cuci darah cukup besar,” tutupnya. (Laili S/***)