Tanoto Foundation

Dukamsi dan Media Aqil Meningkatkan Literasi dan Kualitas Pembelajaran

Penulis: Laili Shofiyah
Editor: M Zainal Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Susanto, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN Gemah & Fasilitator PINTAR Tanoto Foundation. (Dok)

Oleh: Joko Susanto, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN Gemah & Fasilitator PINTAR Tanoto Foundation
 
MENURUT survei PISA 2022, kemampuan literasi membaca siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata internasional. Fakta ini menjadi perhatian serius di dunia pendidikan, termasuk di SDN Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Data rapor pendidikan sekolah menunjukkan bahwa capaian literasi dan kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan. Tanpa inovasi, murid berisiko tidak mengembangkan potensi terbaiknya. Dari kegelisahan tersebut lahirlah dua terobosan yang kini menjadi identitas sekolah. DUKAMSI (Budaya Kamis Literasi) dan Media AQIL (Aquarium Ilmu).
 
Setiap Kamis pagi, suasana sekolah berubah lebih hidup. Murid-murid datang dengan membawa buku cerita bertema khusus, duduk berkelompok di halaman, lalu membaca dengan penuh semangat. Beberapa murid dengan percaya diri menceritakan kembali isi buku di depan teman-temannya. Sesi tanya jawab berlangsung hangat, seringkali memicu tawa dan rasa ingin tahu. Inilah DUKAMSI, budaya literasi yang menumbuhkan kebiasaan membaca, melatih keberanian berbicara, dan membuat murid lebih dekat dengan dunia cerita. Tema yang berganti setiap minggu membuat anak-anak terus menemukan wawasan baru.
 
Selain itu, guru dan murid menggunakan Media AQIL, sebuah perangkat visual menyerupai akuarium berisi materi pelajaran. Ketika mempelajari ekosistem, misalnya, murid dapat melihat representasi langsung yang memudahkan pemahaman konsep abstrak. Media ini mengubah kelas menjadi ruang eksplorasi di mana murid tidak hanya mendengar penjelasan guru, tetapi juga melihat, menyentuh, dan berdiskusi secara interaktif. Pembelajaran yang semula terasa berat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.

Joko Susanto, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN Gemah & Fasilitator PINTAR Tanoto Foundation. (Dok)

Upaya ini membuahkan hasil yang membanggakan. Literasi SDN Gemah pada Rapor Pendidikan meningkat dari 96,67 persen pada 2024 menjadi 100 % pada 2025, atau naik 3,33 % . Kualitas pembelajaran juga mengalami lonjakan 5,59 % dibanding tahun sebelumnya. Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi cerminan dari murid yang kini lebih aktif, percaya diri, dan mampu berpikir kritis dalam menyerap pelajaran.
 
Berbagai pihak merasakan manfaatnya. Alesha Khanza, siswi kelas VI, berkata, “DUKAMSI dan Media AQIL sangat menyenangkan dan bermanfaat buat saya, Pak.” Guru kelas V, Ratna Ade Widyawati, S.Pd., menegaskan, “Program ini nyata meningkatkan literasi dan kualitas pembelajaran.” Ibu Dani, salah satu orang tua, mengakui bahwa inovasi tersebut berdampak positif, “DUKAMSI dan Media AQIL sangat bermanfaat untuk anak-anak kami dan membantu mereka belajar lebih baik.”

Baca juga: Inspirasi Angkie Yudistia Gugah 291 Mahasiswa Penerima Beasiswa Tanoto: Jangan Menyerah

Keberhasilan ini lahir dari kolaborasi erat antara kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua. Ke depan, sekolah berencana melengkapi Media AQIL dengan barcode agar materi pembelajaran dapat diakses lebih mudah secara mandiri. Dengan langkah ini, SDN Gemah berharap inovasi yang telah berjalan dapat terus berkembang dan relevan dengan kebutuhan belajar masa kini.
 
Praktik baik DUKAMSI dan Media AQIL membuktikan bahwa peningkatan literasi dan kualitas pembelajaran dapat dicapai melalui langkah kreatif dan kolaboratif. Inovasi sederhana ini layak menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain yang ingin membangun budaya literasi kuat dan mencetak generasi pembelajar yang tangguh di masa depan. (*)

Berita Terkini