Tribute to Margono

PNM Siap Kolaborasi dengan Koperasi Merah Putih, UMKM Desa Tak Lagi Jalan Sendiri

Penulis: budi susanto
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIALOG - Razaq Manan Ahmad, Executive Vice President Pengembangan dan Jasa PNM saat berdialog dan memaparkan program PNM yang bakal berkolaborasi dengan Koperasi Merah Putih dalam acara Tribute to Margono Djojohadikusumo yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Kamis (19/6/2025). (DOK TRIBUN JATENG)

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Permodalan Nasional Madani (PNM) siap bersinergi dengan program Koperasi Merah Putih demi mendorong kebangkitan ekonomi rakyat dari tingkat desa. 

Kolaborasi ini diharapkan menjadi solusi konkret bagi pelaku UMKM yang selama ini terpinggirkan dari sistem keuangan formal.

Dipaparkan Razaq Manan Ahmad, Executive Vice President Pengembangan dan Jasa PNM, dalam acara Tribute to Margono Djojohadikusumo yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Kamis (19/6/2025). Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang masih tergolong invisible.

Di mana secara ekonomi para pelaku UMKM aktif, namun tidak memiliki catatan keuangan, pembukuan, atau legalitas usaha. Akibatnya, mereka kesulitan mengakses modal dari perbankan.

“Perbankan butuh data. Kalau pelaku usaha tidak punya laporan keuangan atau pencatatan usaha, maka sulit bagi bank menilai kelayakan mereka. Di situlah kami hadir, untuk mendampingi dan membina UMKM agar layak secara finansial (bankable),” jelas Razaq.

PNM selama ini memang dikenal fokus pada pemberdayaan perempuan melalui program Mekaar. Saat ini, mereka telah menjangkau lebih dari 16 juta nasabah perempuan di seluruh Indonesia. 

Tidak hanya memberikan modal usaha, PNM juga rutin memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses penguatan usaha.

“Kami pastikan nasabah kami tidak hanya diberi modal, tapi juga didampingi sampai mereka siap naik kelas. Ketika mereka sudah terlihat secara data dan bisnis, barulah bisa masuk ke ekosistem perbankan maupun koperasi,” terangnya.

Tak berhenti di situ, PNM juga telah membentuk 1.000 klaster UMKM di berbagai desa. 

Klaster ini menjadi tempat berkumpulnya pelaku usaha dengan jenis usaha sejenis agar bisa belajar, berkembang, dan mengakses pasar bersama-sama.

- Kolaborasi Startegis dengan Koperasi Merah Putih

Razaq juga melihat Koperasi Merah Putih sebagai mitra yang sangat strategis. 

Selama ini, produk-produk UMKM desa masih dijual satu per satu tanpa struktur distribusi yang jelas. 

Jika koperasi hadir sebagai offtaker, maka produk-produk itu bisa langsung diserap dalam skala besar.

“Harapan kami, koperasi Merah Putih bisa menjadi saluran distribusi bagi produk nasabah kami. Jadi bukan jual satuan lagi, tapi koperasi bisa ambil langsung dari klaster. Ini akan jauh lebih efisien dan meningkatkan pendapatan mereka,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini