TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN — Jalan Diponegoro, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang menuju arah Kota Semarang tertutup total pada Jumat (20/6/2025) siang.
Ratusan sopir truk yang memprotes RUU Over Dimension Over Load (ODOL) memblokade jalan nasional itu dengan memarkirkan truk-truk mereka dari depan RSUD Ungaran hingga Masjid Istiqomah.
Aksi semakin ramai ketika peserta demo mulai mencegat truk lain yang melintas dari arah Kota Semarang menuju arah Salatiga.
Mereka memberhentikan sejumlah truk yang melintas untuk turut menyuarakan keinginan mereka.
"Sejumlah truk diberhentikan, tujuannya biar bersatu.
Tidak kurang, tidak lebih,” kata seorang peserta demo, Prasetyo (40).
Truk-truk yang dicegat sempat membuat arus lalu lintas tersendat dan hanya terbuka satu lajur.
Sementara itu, polisi telah menutup total jalur arah Kota Semarang dan melakukan pengalihan lalu lintas ke Jalan Slamet Riyadi.
Para sopir terlihat membawa spanduk dan atribut protes.
Mereka menyuarakan keresahan atas aturan yang mereka anggap tidak adil serta tidak mempertimbangkan kondisi sopir di lapangan.
Prasetyo menambahkan, tekanan terhadap sopir tidak hanya datang dari aturan pemerintah, tetapi juga dari praktik di lapangan.
“Kami sering mendapat tekanan misal pungli, preman, tidak ada yang melindungi dan kami butuh perlindungan.
Tapi giliran salah muatan, sopir yang kena pidana,” imbuh dia.
Massa akhirnya ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Umar Sujadi yang berjanji akan menyampaikan tuntutan para sopir ke DPR RI.
Dia mengatakan, sudah mencatat seluruh aspirasi dari perwakilan sopir truk.