“Nyanyi pakai speaker. Untuk cukup makan sehari-hari,” lanjutnya.
Baca juga: Inilah Sosok Ade Suryani Guru Honorer Tunanetra Yang Menjadi Lentera Bagi Muridnya di SLBN
Ia tahu, mengamen bukan pekerjaan permanen. Heri punya rencana: membuka usaha pijat, dan pulang kampung.
Tapi modal belum ada, dan bantuan sosial pun tak pernah menyentuh mereka karena status domisili yang tak tetap.
“Aku cari makan di Kota Siantar ini, bukan mencuri. Kalau dibilang saya pulang kampung, saya masih di sini. Bagaimana saya pulang, belum punya modal usaha,” ucap Heri, lirih. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Aku Bukan Mencuri": Cerita Heri, Tunanetra yang Terjaring Razia"