TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kota Semarang unjuk gigi menampilkan hasil UMKM dalam kegiatan Jambore Pokdarwis di Taman Sleko, Kota Lama, Minggu (22/6/2025).
Dikemas dengan deretan stand, masing-masing Pokdarwis menampilkan beragam konsep dengan keunggulan wilayahnya.
Hal itu di antaranya yang terlihat di Stand Pokdarwis Pesona Mukti Kelurahan Pedurungan Lor.
Tampak berbagai produk ditampilkan mulai dari kuliner hingga dekorasi.
Satu di antara yang menarik perhatian adalah hiasan lampu berbahan pralon.
"Ini hiasan lampu dari bahan pralon. Saya di rumah usaha ini, menerima pesanan juga," kata Shokhib (42), pemilik usaha tersebut.
Ia mengatakan, usahanya bermula dari keprihatinannya melihat pralon bekas di rumah yang tak terpakai.
"Akhirnya saya bikin hiasan. Sehari bisa bikin dua, pesanan dari warga sekitar," ungkapnya.
Ketua Pokdarwis kelurahan tersebut, Yuliantoro mengungkapkan, stand ditampilkan mengusung konsep joglo deso.
Menurutnya, bahan-bahan yang digunakan untuk stand, menggunakan bahan baku yang berasal dari sekitar.
"Semua bahan baku dari pekarangan kanan-kiri, kita susun dalam bentuk stand seperti ini," ungkapnya.
Camat Pedurungan, Moh Agus Jun mengungkapkan, stand yang ditampilkan Pokdarwis adalah bentuk kreativitas warga.
"Ini kreativitas masyarakat yang semangatnya luar biasa. Potensi ini sebenarnya tidak hanya di Pedurungan Lor. Wilayah lain, ada juga gedebok pisang jadi makanan dan masih banyak lagi termasuk ada produk dari penyandang disabilitas," imbuhnya.
Tak hanya Pedurungan Lor, desa lain juga menunjukkan keunggulan masing-masing.
Desa Wisata Kandri misalnya, menampilkan kearifan lokal yang erat kaitannya dengan budaya.
Desa wisata Kandri menampilkan beberapa item yang sering ditemui di desa tersebut seperti produk-produk UMKM dan suvenir khas.
Selain itu juga hasil bumi seperti buah-buahan dan aneka olahan.
"Olahan seperti ea susu dan kuliner khas sego kethek. Sego kethek itu nasi bungkus isinya ada lauk tempe bacem, sambal, peyek ikan asin, oseng-oseng daun singkong yang dibungkus menggunakan daun jati," ungkap Sinang Desa Wisata Kandri, Muhammad Azka.
Jambore Pokdarwis di Sleko Kawasan Kota Lama Semarang dirangkaikan dengan kegiatan lain seperti Musrenbang Pariwisata, serta Festival Khojas yang berlangsung di beberapa titik, seperti Taman Sleko dan Gedung PGN Menara Syahbandar.
Malamnya, digelar Festival Khojas yang menampilkan kirab budaya, seni tradisional, serta final lomba menyanyi lagu Melayu.
Pada kegiatan tersebut, Wali Kota Semarang, Agustina mengungkapkan pentingnya ekosistem ekonomi lokal yang tangguh.
“UMKM harus kembali kemrengseng, hidup dan ramai,” ungkapnya. (idy)