“Hei, Tupai! Ini ada surat dari Raja Hutan. Sayang, aku tidak mengerti artinya. Tolong bacakan untukku, ya…” bujuk Serigala.
“Tentu saja aku mau menolongmu,” kata Upa.
“Tapi, lain kali saja, ya. Soalnya, dari atas pohon ini, aku melihat ada pemburu serigala datang!” seru Upa dengan suara keras dan pura-pura panik.
Seketika itu juga, Serigala lari dari tempat itu.
Upa tupai yang cerdas tertawa geli. Ia turun dari pohon, mengumpulkan kenari-kenarinya, lalu berlari masuk ke sarangnya. (*)