UIN Walisongo Semarang

HMJ KPI Sukses Selenggarakan Studi Media ke LSF dan Trans7

Penulis: Laili Shofiyah
Editor: M Zainal Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STUDI MEDIA: Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan Studi Media (Stumed) 2025 dengan tujuan Lembaga Sensor Film dan Lembaga Media Trans7, Rabu hingga Jumat, (18-20/6/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya memilih tontonan sesuai usia, agar film yang ditonton dapat memberikan dampak positif bagi setiap individu. (Dok UIN Walisongo)

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan Studi Media (Stumed) 2025 dengan tagline “Goes to Batavia, KPI Menyala” mulai Rabu hingga Jumat, (18-20/6/2025) dengan tujuan Lembaga Sensor Film dan Lembaga Media Trans7.

Peserta menerima elseminar LSF dengan mengangkat tema “Gerakan Nasional Budaya Sensor Film,” yang disampaikan oleh Bapak Hadi Artomo, M.Sn. dan Dr. Zakia Ramallah, M.Sn selaku anggota LSF yang sangat kompeten di bidangnya.

Salah satu peserta Stumed, Nur Abdillah menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya memilih tontonan sesuai usia, agar film yang ditonton dapat memberikan dampak positif bagi setiap individu.

”Kunjungan ke Lembaga Sensor Film dalam rangka Stumed memberikan banyak pelajaran berharga."

"Salah satu hal yang paling membekas bagi saya adalah soal batasan umur penonton."

"Awalnya saya kira klasifikasi usia hanya formalitas, tapi ternyata itu adalah upaya serius untuk melindungi masyarakat, terutama anak dan remaja, dari konten yang belum layak mereka konsumsi."

Baca juga: Mahasiswa TI UIN Walisongo Laksanakan KKL ke Surabaya dan Malang

"Apalagi kita sebagai mahasiswa, yang sedang belajar dan bersiap terjun ke dunia media, harus lebih sadar dan peka terhadap pentingnya tayangan yang sesuai usia."

"Karena di balik sebuah film, ada dampak yang nyata bagi cara pikir dan perilaku penontonnya,” jelas Abdi.

Stumed melanjutkan perjalanan ke studio Trans7 para peserta dijelaskan materi mengenai stasiun televisi Trans 7, dilanjutkan room tour dan melihat bagaimana proses produksi salah satu acara di Trans 7 yaitu ARISAN yang dibintangi oleh Surya Insomnia.

Peserta melihat langsung bagaimana proses produksi sebuah siaran di televisi, ini merupakan ilmu dan pengalaman yang berharga, dan sangat menyenangkan.

Salah satu panitia Stumed, Nayla Syarifah mengungkapkan perasaan bahagia dan bangga karena sukses menyelenggarakan acara yang luar biasa ini.

Sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini.

”Sebagai panitia, saya merasa sangat berkesan dan bersyukur bisa menjadi bagian dari acara Study Media HMJ KPI 2025 yang luar biasa ini."

"Kepada tim LSF dan Trans 7, terima kasih telah memberikan kesempatan luar biasa ini."

"Bagi teman-teman yang berkesempatan mengikuti acara serupa, jangan ragu untuk berpartisipasi."

"Pengalaman ini benar-benar berharga dan akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan."

"Sekali lagi, terima kasih teman teman panitia atas kerja sama terselenggaranya Study Media dan segenap tim LSF serta crew Trans 7 atas ilmu dan pengalaman yang luar biasa ini,” ungkap Nayla.

Baca juga: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Beri Pembekalan 57 Mahasiswa KKN Misi Khusus Papua

Aliva Briliana, salah satu peserta Stumed juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangga atas kesempatan belajar yang tidak hanya teori tetapi juga secara praktik.

Harapan kedepannya Stumed bisa dilaksanakan lebih dari satu hari, agar dapat mengunjungi lebih banyak destinasi dan tempat belajar menarik lainnya.

”Aku suka dan seneng banget, merasa bisa dapat privilege karena bisa berkunjung langsung di tempat Lembaga Sensor Film dan studio Trans 7, karena menurut aku kesempatan ini ga bisa didapetin semua orang, dan untungnya sekali dari pihak HMJ, mengadakan acara ini, yang berarti memberikan kami wadah untuk mengexsplor, bagaimana sih studio Trans 7, dan cara kerja di LSF."

"Terima kasih juga kepada panitia Study Media ini udah ngadain acara sebagus ini, mungkin usul untuk diadakan kembali kegiatan seperti ini, dan kalau bisa hari nya ditambah dan destinasinya juga."

"Karena sejujurnya kegiatan yang macam ini membuat kita belajar untuk bisa melihat bagaimana sih realita di lapangan, dan pastinya sih menambah pengalaman berharga dan ilmu bermanfaat,” pungkas Aliva.

Studio Trans 7 menjadi tempat kunjungan terakhir, dilanjutkan perjalanan kembali menuju Semarang. (Laili S/***)

Berita Terkini