"Lalu pergi dan tidak pulang-pulang."
"Justru Zaki ditemukan meninggal di kebun kosong," ujar Sugeng.
Lokasi penemuan jasad Zaki dengan rumah berjarak sekira 2 kilometer.
Sugeng mengatakan, dia dan anak sulungnya itu kerap salat di masjid.
"Biasanya salat bareng saya di masjid."
"Tetangga juga tahu kebiasaan itu," katanya.
Lurah Kadipiro, Arif Budiman pun menceritakan kronologi penemuan jazad Zaki.
"Sugeng yang merupakan ayah almarhum Zaki adalah pegawai kecamatan di Serengan."
"Dia datang ke lokasi setelah kami hubungi."
"Setelah dicek, memang benar itu anaknya," ujar Arif Budiman.
Arif mengatakan, mendapat laporan warga sekira pukul 08.00.
Arif Budiman mengatakan, penemuan mayat pertama kali diketahui oleh pemilik rumah yang persis bersebelahan dengan kebun kosong itu.
"Awalnya tercium bau bangkai dari kebun milik Haji Kamto."
"Saat dicari di kebun samping rumah di sebelah pojok (dalam), ternyata ada mayat," ungkap Arif.
Arif mengatakan, Zaki disebut memang memiliki gangguan kejiwaan dan sering berobat di rumah sakit jiwa.