TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - UNICEF Indonesia dan Greeneration Foundation menyelenggarakan kegiatan diseminasi program EcoRanger: Youth-led Action 2024/2025 berlokasi di Hotel Premiere Tegal, Rabu (25/6/2025).
Diseminasi program EcoRanger: Youth-led Action merupakan penutup dari rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak November 2024 lalu.
Program Coordinator Greeneration Foundation Rifka Annisa menerangkan, Program EcoRanger: Youth-led Action mengusung semangat anak muda dalam menginisiasi aksi lingkungan berfokus di wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Bogor.
“Hingga Juni 2025 program ini telah berhasil menginisiasi lebih dari 31 kegiatan dan menjangkau lebih dari 2.646 penerima manfaat," jelas Rifka, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (26/6/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Tegal yang terlibat selama pelaksanaan program seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas P3AP2KB, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BPBD serta PMI Kabupaten Tegal.
"Partisipasi anak muda juga turut hadir dari berbagai organisasi seperti Forum Anak Slawi Ayu, PIK-R, Yayasan Rukun, WCD Kabupaten Tegal, Saka Kalpataru maupun siswa-siswi lain dari perwakilan sekolah," terang Rifka.
Dalam sesi Talkshow yang bertajuk Youth Environmental Movement: Stories, Spirit, and Collaboration, menghadirkan kisah lengkap dari penerima seed funding (pendanaan) yaitu MAN 1 Tegal dan Forum Genre Kabupaten Tegal.
Aksi lingkungan yang digagas Tim MAN 1 Tegal adalah TANGKAS atau Tanggap, Kuat, dan Siaga mengenai edukasi kesiapsiagaan bencana di sekolah.
Sedangkan Tim Forum Genre Kabupaten Tegal menginisiasi Eco-Inclusive School yang mendukung implementasi pengelolaan sampah di Sekolah Adiwiyata.
Sementara itu Perwakilan dari Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup Hendro Asmoro, mengapresiasi setiap penerima seed funding karena dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat menyusun rencana kegiatan, berkolaborasi dengan banyak pihak dan tentunya mengekseskusi dengan baik.
"Saya memberi apresiasi kepada semuanya karena dapat menyusun rencana kegiatan berkolaborasi dengan banyak pihak dan menyelesaikan dengan hasil yang baik," ujar Hendro.
Emergency Specialist UNICEF Indonesia Lina Sofiani menambahkan, aksi iklim bukan lagi soal masa depan jauh tetapi hari ini.
UNICEF bersama pemerintah sudah mengembangkan program dan melakukan kerja sama lintas sektor dari sanitasi ramah iklim, hingga dukungan terhadap anak muda untuk bicara di forum internasional seperti COP28.
“Ini bukti bahwa suara anak muda bisa menembus panggung dunia termasuk dalam merespon masalah lingkungan”, imbuh Lina. (dta)