TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup Ade Palguna Ruteka mendukung rencana pembentukan Taman Nasional Gunung Slamet seluas 30,9 ribu hektare yang mencakup lima wilayah kabupaten.
Hal tersebut disampaikan Ade Palguna Ruteka dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Senin (4/8/2025).
Kehadiran Ade Palguna Ruteka ke Kabupaten Tegal dalam rangka menghadiri Zero Waste Adventure Camp (ZWAC) 2025 di Permadi Camp Guci.
Kegiatan tersebut diikuti 150 peserta pelajar, mahasiswa dan komunitas pencinta alam yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di pulau Jawa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye tahunan Kementerian LH yang sebelumnya telah dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Merbabu untuk mengedukasi generasi muda mengenai tanggung jawab terhadap sampah.
“Tujuan utama kita adalah menumbuhkan kesadaran sejak dini bahwa sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi setiap individu.
Para pendaki, pelajar, mahasiswa, komunitas semuanya bisa jadi pelopor gerakan perubahan ini,” jelas Ade Palguna Ruteka.
Pada kesempatan itu peserta diajak berlatih teknik pendakian seperti packing ramah lingkungan, manajemen sampah, etika pendakian, hingga praktik langsung pemilahan sampah di lingkungan alam terbuka.
Kampanye ini juga membawa misi besar yaitu menjadikan Gunung Slamet sebagai model destinasi wisata pendakian tanpa sampah atau zero waste hiking destination.
“Mari jadikan Gunung Slamet ini bukan saja gunung yang bersih dari sampah tapi destinasi role model pendakian yang bertanggung jawab. Petualangan bebas sampah itu mungkin. Zero waste adventure is possible,” ungkap Ade.
Sementara itu Founder ZWAC Siska Nirmala menuturkan gagasan zero waste adventure ia luncurkan sejak tahun 2012.
Kegiatan kamping dan bertualang di alam terbuka bersama anak-anak muda menjadi basis gerakannya yang kemudian didukung Kementerian LH sebagai bagian dari kampanye Hari Sampah Nasional.
“Trend pendakian gunung terus meningkat dan hampir semua gunung ramai pendakian. Edukasi gaya hidup minim sampah ke generasi muda lewat kegiatan berpetualang seperti ini sangat diperlukan dan ini efektif,” terangnya.
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menjelaskan pihaknya bersama empat bupati lainnya telah mengajukan surat kepada Gubernur Jawa Tengah terkait usulan pembentukan Taman Nasional Gunung Slamet.
Peningkatan status kawasan hutan di lereng Gunung Slamet ini diharapkan bisa mencegah deforestasi hutan lindung yang banyak dikonversi secara ilegal menjadi lahan pertanian tanaman kentang oleh sejumlah petani di wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.
“Info terakhir yang kami terima, masyarakat petani (penjarah lahan hutan lindung) sudah siap untuk menghentikan aktivitas pertaniannya di kawasan hutan lindung. Maka kesepakatan mereka dengan para pihak ini akan kita pantau,” tegas Ischak.