Sementara sumbangan yang diberikan dari Sekda Jabar, kata dia, berasal dari urunan ASN yang sebenarnya, kata Erwan, bisa menggunakan cara lain.
"Mengapa harus dari urunan, itu yang disayangkan."
"ASN sekarang seperti dipaksa untuk memberikan sumbangan."
"Padahal kami tidak pernah meminta sumbangan."
"Tetapi saat ini sudah clear," katanya.
Baca juga: Pemain ASEAN All Star Pilih Tak Fokuskan ke Persib Bandung Dahulu, Ini Target Terdekatnya
Baca juga: Menanti Duet Kakak Adik di Skuad Persib Bandung, Tembok Pertahanan Maung Semakin Kokoh?
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan bonus untuk Persib Bandung mencapai Rp2 miliar.
Uang tersebut didapat uang pribadi Dedi Mulyadi sebesar Rp1 miliar.
Sementara sisanya Rp1 miliar dilakukan aparat sipil negara (ASN) Pemprov Jabar.
Pada kenyataannya, Pemprov Jabar hanya memberikan uang Rp365.525.000 dan diserahkan melalui Sekda Jabar Herman Suryatman kepada Manajemen Persib Bandung.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengungkapkan, manajemen menolak uang bonus dari pemerintah daerah.
"Uang yang dijanjikan Rp1 miliar itu, Sekda Jabar sudah berkoar-koar ke mana-mana dan sudah memberikan uang Rp365 juta."
"Sudah diinstruksikan kepada staf di Persib Bandung, saya tolak," kata Umuh Muchtar.
Umuh Muchtar juga tidak ingin uang bonus dari ASN Pemprov Jabar menjadi masalah di kemudian hari.
"Saya takutnya jadi beban dan prasangka dari Bobotoh bahwa Persib Bandung sudah menerima uang Rp1 miliar."
"Jangan sampai ini menjadi masalah, menjadi bumerang," ucapnya.