"Dari situ Archer Collection lahir," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Sosok Ahmad Ridhowi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan: Rajin Makan di Warung Pinggiran
Baca juga: Ratusan Pelari Meriahkan Santika Wonderfun Run 2025 di Pekalongan
Dengan modal tekad dan kemampuan membaca tren pasar, Ahmad Romadhon mulai memasarkan produk-produknya secara online.
Dia beralih dari sistem pembayaran konvensional ke transfer di muka, untuk mempercepat perputaran modal.
Keputusannya tepat.
Saat banyak bisnis merugi, Archer Collection justru berkembang pesat.
Daster anak, dewasa model karet, dan setelan midi miliknya menjadi primadona di Marketplace seperti Shopee.
"Pernah dalam sehari kami proses hampir 100 pengiriman dari dua akun toko online," ujarnya.
Tak hanya fokus pada penjualan ritel, Ahmad Romadhon juga mengembangkan sistem reseller dengan pendekatan fleksibel.
Pelanggan dapat memesan model khusus dengan jumlah minimal tertentu.
Strategi ini disambut positif dan kini komunitas reseller Archer Collection telah mencapai sekira 1.700 orang di Telegram.
"Alhamdulillah, banyak yang nyaman ikut kami karena bisa sesuaikan model sesuai permintaan mereka."
"Itu yang membuat mereka loyal," tambah Ahmad Romadhon.
Dari produksi rumahan sederhana, kini Ahmad Romadhon mampu meraih omzet puluhan juta rupiah setiap bulan.
Daster yang dulu dianggap pakaian rumah biasa, kini menjadi simbol kesuksesan dan ketangguhan bisnis lokal di tengah krisis. (*)
Baca juga: Resmi, Prof Abdurrohman Kasdi Jabat Rektor UIN Sunan Kudus
Baca juga: Warga Dua Desa di Pati Gotong-Royong Perbaiki Jalan Rusak secara Swadaya
Baca juga: Kisah Sukses Husni, Jaga Kualitas Kompor Semawar Selama 16 Tahun Jarang Terima Retur
Baca juga: Kahudi Wahyu Widodo Tancap Gas, Langsung Pimpin Latihan Perdana PSIS Semarang di Stadion Jatidiri