LDII

Gubernur Khofifah Buka Permata CAI ke-46: Investasi Mental & Akhlak, Kunci Membangun Generasi Unggul

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Khofifah buka Permata CAI 2025, tekankan investasi mental & akhlakul karimah sebagai fondasi generasi emas 2045.

Sementara itu, Ketua Panitia Widodo, yang juga Ketua DPD LDII Jombang, menyampaikan bahwa peserta mendapat pembekalan kebangsaan, hukum, kewirausahaan, dan karakter berbasis 29 nilai luhur untuk kehidupan sehari-hari.

Permata CAI ke-46 mengusung tema "Perhebat Karakter Pemuda Profesional Religius dan Berazazkan Pancasila Guna Memperkokoh Eksistensi Bangsa di Bawah Naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Acara itu diikuti 1.500 alumni Ponpes Gadingmangu Jombang secara luring dan 10.000 peserta dari 375 titik mengikuti secara daring.  

Kegiatan Permata CAI tahun menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan. Gubernur Khofifah mengaitkan pesan moral tersebut dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Ia menukil QS: Ar-Rum ayat 41 untuk mengingatkan bahwa menjaga kelestarian alam adalah bagian dari tanggung jawab spiritual manusia sebagai khalifah di muka bumi.

"Ketika dunia berbicara terkait pemanasan global dan perubahan iklim, maka perkemahan Permata CAI menjawab dengan langkah konkret yakni mencintai alam semesta," ujarnya. 

Mantan Menteri Sosial itu mengangkat kembali gagasan Bung Karno tentang investment stage dalam pidato kenegaraan tahun 1956, yang mencakup investasi keterampilan, investasi material, dan terutama investasi mental.

Ia menegaskan, tanpa mental yang kuat, kekayaan dan keterampilan tidak akan mampu membawa bangsa keluar dari ketergantungan.

“Mental investment inilah yang paling mendasar. Pendidikan karakter berbasis akhlakul karimah adalah kunci membangun kemandirian bangsa,” tegasnya.

Senada dengan Gubernur Khofifah, Bupati Jombang Warsubi mengingatkan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan namun harus disikapi dengan bijak.

Tidak boleh melupakan pentingnya interaksi sosial dan pendekatan dengan alam semesta.

"Perkemahan seperti ini menjadi ruang penting bagi generasi muda untuk merasakan langsung keindahan dan ketenangan alam, belajar menghargai lingkungan serta memperkuat solidaritas dan kesetiakawanan sosial," ujarnya. 

Perkemahan seperti ini, tambahnya, memiliki banyak manfaat positif, selain mengajarkan kebersamaan dan melatih hidup sederhana, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan jiwa kemandirian, kepemimpinan serta rasa tanggung jawab di kalangan peserta.

"Kita dilatih tidak hanya menjadi penonton tetapi pelaku aktif yang mampu memimpin dan bekerja sama dalam berbagai kegiatan," urainya. 

Bupati Warsubi juga berpesan kepada orangtua dan guru pembina untuk mendampingi anak-anaknya dengan iman dan ilmu,

Halaman
123

Berita Terkini