Bangsa Indonesia memiliki fondasi moral yang baik, yakni persatuan dan kesatuan, mudah bekerja sama, dan memiliki gaya hidup kolektif yang tercermin dari gotong-royong,
"Sejarah bangsa ini terlupakan, sehingga kita menjadi insan yang individualistis, lebih mengutamakan hak ketimbang kewajiban. Akhirnya kita lupa membangun kesejahteraan umat dan lebih senang makmur sendiri," tuturnya mengingatkan.
Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa mengikuti hijrah nabi, dari alam jahiliyah yang gelap menuju pencerahan. Menurutnya, hijrahnya Rasulullah dan para sahabat menjadi cermin meninggalkan kebodohan umat, untuk membangun masyarakat beradab.
"Tentunya bangsa ini tidak mau terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan dan kemunduran. Sehingga menjadi objek penjajahan ekonomi negara lain. Dengan semangat hijrah bangsa Indonesia harus lebih mandiri dalam mengejar ketertinggalan dari bangsa lain di semua bidang," pungkasnya. (*)
Baca juga: Hari Bhayangkara ke-79 2025, Ketum DPP LDII: Rakyat dan Polri Harus Saling Dekat dan Percaya
Baca juga: Wakili Jateng di Tingkat Nasional, Mahasiswa UKSW Terpilih Jadi Duta Peduli Sejarah 2025
Baca juga: Gubernur Khofifah Buka Permata CAI ke-46: Investasi Mental & Akhlak, Kunci Membangun Generasi Unggul