“Setelah itu, masyarakat langsung berebut mengambil barang-barangnya sampai semua habis tanpa adanya yang tersisa. Pada saat itu saya dikasih uang banyak, tapi setelah dihitung ternyata kurang, hanya Rp7 juta rupiah saja,” katanya dalam postingan Instagram Lambe Turah.
Kastimatong menjelaskan bahwa total nilai dagangannya mencapai Rp10 juta. Ia pun sempat meminta kekurangannya, namun belum ada kepastian.
“Sehari kalau dijual keliling biasanya bisa dapet Rp600 ribu rupiah dan kalau ke sekolah sehari bisa dapat Rp1 juta rupiah. Jadi kalau cuma dibayar Rp7 juta rupiah mendingan dibalikin lagi barangnya,” keluhnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini seluruh barang dagangannya telah habis, sementara uang yang diterima tidak cukup untuk menutup modal dan biaya operasional.
“Tadi saya sudah minta tambahannya tapi katanya nanti dulu. Semua barangnya sekarang habis semua, terus hanya dibayar Rp7 juta rupiah. Kalau bayar Rp7 juta rupiah enggak dapat apa-apa, palingan cuma dapet capeknya saja. Terus kemungkinan dia satu minggu tidak akan bisa jualan dulu karena harus belanja dan memasang barang-barangnya lagi,” tutupnya.(*)