Berita Semarang

Bahagia Azis Komunitas Difabel Mandiri Semarang, Terima Alat Produksi Briket Program BNI Berbagi

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANTUAN BNI - BNI Kantor Cabang Karangayu menyerahkan bantuan satu set alat produksi briket kepada Komunitas Difabel Mandiri pada program BNI Berbagi, Rabu (2/7/2025). Penyerahan bantuan dilakukan oleh Galing Adhi Utomo, Branch Business Manager BNI Kantor Cabang Karangayu kepada Azis Abdullah Bajasud sebagai ketua komunitas.

Hingga akhirnya datang enam mesin bantuan dari BNI.

Ada mesin pencacah, pengering, pengaduk, pencetak, pemotong, dan penyaring. 

Semuanya dirancang agar proses produksi bisa lebih efisien dan aman, bahkan bagi teman-teman difabel dengan mobilitas terbatas.

“Dengan mesin ini, kami tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas, tapi juga membuka peluang kerja baru untuk anggota komunitas,” ujar Azis.

Baca juga: Ngabuburit Seru di UKSW Bareng BNI: Membangun Masa Depan dengan Wawasan dan Kuliner Inovatif

Baca juga: Punya Bisnis Sudah Berjalan 6 Bulan dan Butuh Modal? KUR BNI Sediakan Pinjaman hingga Rp 500 Juta

BNI Berbagi: Menguatkan yang Rentan

Penyerahan mesin tersebut dilakukan langsung oleh Galing Adhi Utomo, Branch Business Manager BNI Kantor Cabang Karangayu. 

Dia menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program “BNI Berbagi”, inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang disalurkan oleh BNI Kantor Wilayah Semarang.

“Kami memberikan satu set lengkap alat produksi briket kepada komunitas difabel ini karena mereka sangat aktif sebagai penggiat UMKM, baik di lingkungan Pemkot Semarang maupun Pemprov Jateng,” jelas Galing.

Ia menambahkan, program ini merupakan wujud nyata dari komitmen BNI untuk menyejahterakan masyarakat. 

"Kami ingin margin usaha kami juga berdampak sosial."

"Harapannya, komunitas seperti Komunitas Difabel Mandiri ini bisa tumbuh mandiri dan menginspirasi banyak orang,” katanya.

Di tangan Azis dan rekan-rekannya, arang bukan hanya sisa pembakaran.

Itu adalah simbol perjuangan. 

Dari abu, mereka membangun mimpi.

Dari serpih-serpih limbah, mereka menghasilkan energi dan harapan.

Halaman
123

Berita Terkini