Hingga akhirnya datang enam mesin bantuan dari BNI.
Ada mesin pencacah, pengering, pengaduk, pencetak, pemotong, dan penyaring.
Semuanya dirancang agar proses produksi bisa lebih efisien dan aman, bahkan bagi teman-teman difabel dengan mobilitas terbatas.
“Dengan mesin ini, kami tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas, tapi juga membuka peluang kerja baru untuk anggota komunitas,” ujar Azis.
Baca juga: Ngabuburit Seru di UKSW Bareng BNI: Membangun Masa Depan dengan Wawasan dan Kuliner Inovatif
Baca juga: Punya Bisnis Sudah Berjalan 6 Bulan dan Butuh Modal? KUR BNI Sediakan Pinjaman hingga Rp 500 Juta
BNI Berbagi: Menguatkan yang Rentan
Penyerahan mesin tersebut dilakukan langsung oleh Galing Adhi Utomo, Branch Business Manager BNI Kantor Cabang Karangayu.
Dia menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program “BNI Berbagi”, inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang disalurkan oleh BNI Kantor Wilayah Semarang.
“Kami memberikan satu set lengkap alat produksi briket kepada komunitas difabel ini karena mereka sangat aktif sebagai penggiat UMKM, baik di lingkungan Pemkot Semarang maupun Pemprov Jateng,” jelas Galing.
Ia menambahkan, program ini merupakan wujud nyata dari komitmen BNI untuk menyejahterakan masyarakat.
"Kami ingin margin usaha kami juga berdampak sosial."
"Harapannya, komunitas seperti Komunitas Difabel Mandiri ini bisa tumbuh mandiri dan menginspirasi banyak orang,” katanya.
Di tangan Azis dan rekan-rekannya, arang bukan hanya sisa pembakaran.
Itu adalah simbol perjuangan.
Dari abu, mereka membangun mimpi.
Dari serpih-serpih limbah, mereka menghasilkan energi dan harapan.