Berita Jateng

Waspada Banjir Rob hingga 1 Meter di Pesisir Jateng, BMKG Prediksi Terjadi di 3 Rentang Waktu Ini

Penulis: Msi
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERJANG BANJIR - Pengendara motor saat menerjang banjir rob di Kabupaten Demak.

Pihaknya juga akan mengusulkan pembatasan penggunaan air tanah untuk mencegah terjadinya eksploitasi.

"Penggunaan air tanah pada wilayah-wilayah tertentu harus dibatasi untuk mengurangi exploitasi air tanah, dan memperlambat proses penurunan permukaan tanah," sambungnya.

Di sisi lain, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan logistik secara masif ke warga terdampak rob.

"Kita berikan bantuan logistik masif sesuai skala prioritas ke setiap desa terdampak. Karena untuk penanganan rob butuh jangka panjang, kemarin sudah kita sampaikan," tandasnya. 

Gandeng Undip

TANGGUL LAUT DEMAK - Proyek pembangunan tanggul laut atau hybrid sea wall direncanakan akan dibangun pada Oktober 2025 dan diklaim mampu mengatasi banjir rob di jalur pantura Sayung, Kabupaten Demak. (Tribunjateng/Faizal M Affan)

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Undip merencanakan pembangunan Hybrid Sea Wall untuk mencegah rob dan banjir.

Terkait dengan proyek besar ini, Rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo menegaskan bahwa inovasi Hybrid Sea Wall di pesisir Demak merupakan bukti komitmen Undip dalam menghadirkan solusi berbasis riset untuk menjawab persoalan strategis bangsa, khususnya terkait perubahan iklim dan krisis wilayah pesisir.

“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi langkah terpadu yang menggabungkan rekayasa teknik dan pendekatan ekologis secara partisipatif. Undip hadir tidak hanya untuk menciptakan ilmu, tetapi juga untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat, sebagai universitas yang bermartabat dan bermanfaat,” ujarnya.

Ketua Tim Pengendalian Banjir dan Rob dari LPPM Universitas Diponegoro yang juga pakar Coastal Engineering dan Disaster Mitigation, Denny Nugroho Sugianto menekankan pentingnya pendekatan hybrid dalam upaya pengendalian banjir rob di kawasan tersebut.

Denny menyampaikan pembangunan tanggul laut (sea wall) dapat mengandalkan pendekatan dengan dua model tanggul pesisir yakni inovasi super-struktur laut: Giant Sea Wall dan Hybrid Sea Wall.

Pada penjelasannya, Denny memfokuskan bagaimana kedua solusi tersebut menanggapi fenomena rob dan sedimentasi di wilayah pesisir, khususnya Sayung, Demak.

“Kedua konsep ini mempunyai tujuan yang hampir sama untuk melindungi atau memproteksi pantai dari serangan abrasi dan juga kemampuannya untuk melakukan pengendalian banjir pasang (rob), ” ungkapnya.

Untuk giant sea wall sendiri adalah konsep dengan struktur masif bertumpu pada kekuatan fisik menggunakan dinding beton besar dengan ketahanan tinggi terhadap gelombang ekstrem di mana efektif menahan air laut.

"Namun konstruksi besar ini menimbulkan biaya tinggi, waktu konstruksi lama, gangguan ekosistem pesisir, dan potensi pemindahan masalah ke daerah sekitarnya,” terang Denny.

Denny mengusulkan hybrid sea wall merupakan gabungan dari tanggul laut berbahan struktur keras (hard structure) dengan elemen ramah lingkungan (struktur lunak/ ekosistem alami) seperti restorasi mangrove dan pemulihan lahan intertidal.

Pendekatan ini diyakini lebih berkelanjutan karena menggabungkan ketahanan fisik dan fungsi ekologis.

Halaman
1234

Berita Terkini