“Jangan sentuh saya! Saya sudah dikriminalisasi lima bulan. Waktu saya habis. Saya tak bisa urus anak-anak saya!” teriaknya dengan mata berkaca-kaca.
Keributan itu mereda setelah petugas keamanan menggiringnya keluar ruang sidang.
Meski awalnya menolak, Nikita akhirnya mengenakan sendiri rompi tahanan dan kembali ke rutan sambil terus menggerutu.
Kasus Rp 4 Miliar, Reputasi Dokter Dipertaruhkan
Sidang lanjutan kasus Nikita Mirzani akan digelar kembali pada Kamis, 7 Agustus 2025 dengan agenda pemeriksaan saksi lanjutan.
Dalam dakwaan jaksa, Nikita disebut memeras pemilik produk kecantikan Glafidsya, Dokter Reza Gladys, bersama asistennya Ismail Marzuki.
Ia diduga menggunakan akun TikTok pribadinya untuk menyebarkan informasi bahwa produk milik Reza mengandung zat berbahaya yang bisa memicu kanker kulit.
Aksi tersebut kemudian diikuti dengan permintaan uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar, meski akhirnya dinegosiasikan menjadi Rp 4 miliar.
Reza mengaku memberikan uang tersebut karena takut reputasi dan bisnisnya rusak. Merasa tertekan dan diperas, Reza akhirnya melaporkan Nikita ke pihak kepolisian.
Jaksa: Unsur Pemerasan dan Pencucian Uang Terpenuhi
Jaksa penuntut menyatakan, tindakan Nikita Mirzani memenuhi unsur pemerasan dan pencucian uang sebagaimana diatur dalam UU ITE dan TPPU.
Selain menyebarkan informasi elektronik yang merugikan secara hukum, ia juga dituding menggunakan hasil pemerasan untuk kepentingan pribadi.
Majelis hakim sempat menyarankan agar Nikita melaporkan tuduhannya soal rekaman ke kepolisian jika memang merasa rekaman tersebut penting dan dapat menjadi bukti baru.
Keributan yang terjadi di ruang sidang menunjukkan betapa panasnya proses hukum yang sedang dijalani oleh Nikita Mirzani.
Emosinya meledak karena merasa telah dikriminalisasi dan tak mendapat ruang membela diri secara adil.