Tanoto Foundation

Pesan Veronica Tan bagi Mahasiswa: Asah Akal Budi Dengarkan Hati Nurani

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INSPIRASI VERONICA - Veronica Tan menjadi pembicara dalam sesi inspirasi Tanoto Scholars Gathering (TSG) di kawasan PT RAPP, Pangkalan Kerinci, Kab Pelalawan, Riau, Kamis (24/7/2025). Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini memotivasi para peserta.

Tekanan akademik, paparan media sosial, dan ekspektasi sosial yang tinggi menjadi beberapa faktor penyebabnya.

Generasi muda hari ini tumbuh dalam lanskap digital yang begitu cepat dan tak selalu ramah.

Meski demikian, Veronica meyakini bahwa mereka memiliki kapasitas luar biasa untuk beradaptasi dan berkembang, asal mampu menjaga keseimbangan antara logika dan nurani.

“Kalian sekarang jauh lebih terpapar informasi dari berbagai sumber. Resiliensi kalian harus lebih kuat dari generasi kami dulu. Jangan biarkan emosi kalian melebihi akal sehat,” ujarnya kepada para Tanoto Scholars.

Keseimbangan antara Emosi, Nalar, dan Nilai
Veronica menyoroti pentingnya kemampuan generasi muda untuk menyeleksi informasi dan konten yang mereka konsumsi setiap hari.

Ia menyebut paparan konten yang bersifat sensasional dan emosional di media sosial sebagai tantangan tersendiri dalam menjaga ketenangan batin dan kejernihan berpikir.

Alih-alih mengikuti arus konten viral yang tak mendidik, ia mendorong mahasiswa untuk memperkaya diri dengan bacaan bermutu, refleksi moral, dan dialog yang berlandaskan nilai.

“Kalau mau jadi champion of good, carilah bacaan yang berkualitas. Keseimbangan antara emosi dan akal budi itu penting. Jangan sampai kehilangan akal hanya karena emosi sesaat,” tuturnya.

Pesannya sederhana namun kuat: jadikan hati nurani sebagai kompas moral, dan gunakan akal budi sebagai alat navigasi.

Ini adalah fondasi penting bagi generasi muda agar tidak larut dalam gelombang dunia maya yang deras.

Membangun Perubahan lewat Kolaborasi dan Komunitas

Selain penguatan nilai individual, Veronica juga menekankan pentingnya komunitas dan dukungan sosial dalam membentuk karakter dan semangat perubahan.

Dalam pandangannya, seseorang tidak bisa menjadi agen perubahan sendirian.

“Kalau kita punya teman yang mendukung moral dan pemikiran kita, satu orang saja bisa memberi dampak. Tapi kalau seribu orang bergerak bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar,” katanya.

Ia mengajak Tanoto Scholars untuk membangun solidaritas di tengah tantangan zaman, terutama dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan dan integritas yang saat ini justru semakin dibutuhkan.

Halaman
123

Berita Terkini