Paman Pandra, Andi, menjelaskan bahwa korban mendatangi rumah pelaku, yang merupakan salah satu nasabah koperasi tempatnya bekerja, pada hari Minggu sebelum ia dinyatakan hilang.
Informasi ini diperoleh dari kekasih Pandra, yang melakukan video call dan menanyakan keberadaan korban.
Saat itu, Pandra menyatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan untuk mengambil uang.
Setelah sekitar 10 menit, ponsel Pandra tidak dapat dihubungi lagi.
Apa hasil otopsi terhadap korban?
Hasil otopsi menunjukkan bahwa Pandra diduga tewas akibat pendarahan masif di leher.
Dokter spesialis forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara, I Putu Swartama, mengungkapkan bahwa terdapat trauma tajam pada leher korban.
Luka tersebut menyebabkan dua sudut tajam yang memotong pembuluh darah besar di sisi kanan dan kiri, serta menyayat tenggorokan hingga mencapai tulang leher ketiga.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, dan masyarakat berharap agar keadilan dapat ditegakkan bagi Pandra Apriliandi. (Kompascom)