Tohri (56), kakek dari 2 bocah perempuan yang tenggelam di Pantai Sigandu bercerita tentang sosok Pipit
"Saat jenazah cucu saya ditemukan, saya langsung bertanya, ibunya di mana? Ada yang bilang, ibunya sedang jalan-jalan," ucapnya, Kamis (31/7/2025).
Tohri tinggal satu atap dengan Pipit, sang anak yang dikenal pendiam dan tak banyak bicara.
Ia pun tak menyangka dengan kejadian memilukan ini karena tidak ada pertanda apa pun.
"Tidak ada masalah, ya biasa saja. Dia (Pipit) memang pendiam. Kalau pergi, tidak pernah bertiga selalu bersama ibu atau adiknya. Tak ada firasat apa pun,” ujarnya lirih.
Saat kedua cucunya hilang, Tohri tak tinggal diam.
Ia menyusuri jalanan Desa Pandansari, ke tempat saudara hingga Pasar, bahkan ke RSI tempat Pipit bekerja, berharap menemukan petunjuk.
Namun nihil, kepastian baru datang setelah Kades memberi kabar.
"Saat pulang usai mencari dari tempat anak saya bekerja, dikabari cucu saya ditemukan di Sigandu.
Saat ini saya hanya berharap anak saya bisa cepat pulang," ujarnya.
Tragedi itu menguak cerita yang lebih memilukan, dugaan niat bunuh diri sang ibu bersama dua buah hati yang masih belia.
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, mengungkap Pipit (31), ibu dari Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), diduga mencoba mengakhiri hidup dengan mengajak kedua anaknya.
Pipit membawa kedua anaknya naik sepeda motor ke pantai, dengan Hafiza di depan dan Hana dalam gendongan.
Setibanya di laut, Pipit melangkah masuk, menggandeng anak-anaknya.
Ombak tak langsung mengakhiri semua, justru ia terdampar kembali dalam keadaan linglung, menyadari kedua anaknya sudah tak bersamanya.