Masa panen yang masih sporadis belum mampu menurunkan tekanan harga beras.
Namun, besaran andil inflasi harga beras pada Juli hanya sebesar 0,04 persen secara bulanan.
Angka tersebut lebih rendah dari Juni 2025 sebesar 0,05 persen.
Kenaikan harga beras telah diantisipasi oleh penyaluran beras SPHP oleh Bulog Jateng yang menargetkan penyaluran beras SPHP sebesar 12.651,44 ton hingga akhir Juli 2025 dari total alokasi beras SPHP sebesar 168.686 ton untuk tahun 2025.
Sementara itu, di peningkatan harga bawang merah dan cabai rawit disebabkan pasokan yang cenderung terbatas seiring dengan cuaca yang kurang kondusif.
"Ke depan, untuk menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum TPID Provinsi Jawa Tengah terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi,"
Rahmat menambahkan, program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang atau komoditas di Jateng sehingga inflasi dapat terjaga di rentang sasaran 2,5 ± 1 persen. (eyf)
Baca juga: Suryani Senang Bisa Beli Beras dan Minyak Goreng Subsidi, Dewi: Upaya Pengendalian Inflasi