Dalam peristiwa itu, empat anggota perguruan silat mengalami luka berat akibat dianiaya oleh orang tak dikenal.
Tak hanya itu, dua sepeda motor milik korban juga dibakar oleh pelaku.
Korban masing-masing berinisial WH (45), MAT (20), ABP (24) dari wilayah Kartasura, dan CKW (23), seorang perempuan asal Banjarsari, Kota Solo.
Menurut Kusumo, insiden semacam ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah Sukoharjo.
“Ini bukan kali pertama terjadi. Kabupaten Sukoharjo sedang tidak baik-baik saja. Keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu, dan kami harap ini tidak dianggap sepele,” tegasnya.
Ia juga menilai langkah penyelidikan yang dilakukan Polres Sukoharjo masih lambat dan belum memberikan titik terang.
“Polres menyampaikan sudah dibentuk Satgas khusus untuk mengusut kejadian di Kecamatan Baki. Tapi kami menyayangkan belum ada perkembangan berarti. Belum ada satu pun tersangka yang teridentifikasi,” lanjut Kusumo.
Ratusan anggota silat yang hadir berharap, aspirasi mereka bisa menjadi dorongan kuat bagi aparat untuk lebih serius dalam mengungkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban.
Kendala Mengungkap Pelaku
Puluhan hari telah berlalu sejak insiden berdarah yang menimpa empat anggota Pesilat di Jalan Balepadi, Dukuh Gondang, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Hingga kini, identitas dan keberadaan empat pelaku pembacokan masih menjadi misteri.
Insiden yang terjadi pada Jumat (4/7/2025) sekitar pukul 04.20 WIB itu mengakibatkan empat orang pesilat mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Tak hanya itu, dua unit sepeda motor milik korban juga dibakar oleh para pelaku.
Korban diketahui berinisial WH (45), MAT (20), ABP (24), ketiganya warga Kartasura, serta CKW (23), seorang perempuan asal Banjarsari, Kota Solo.
Pihak Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo hingga kini masih terus melakukan penyelidikan.
Sejauh ini, sebanyak 12 saksi telah dimintai keterangan, dan sejumlah rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian juga telah dikumpulkan.