Dukungan penuh datang dari sang ayah, Fuad Khudlori. Ia masih ingat awal mula perjalanan putranya pada 2019, saat menonton balap Mini GP di Boyolali.
“Pulang dari sana, dia langsung minta dibelikan motor kecil itu sampai nangis-nangis,” katanya.
Awalnya hanya untuk berkeliling komplek, tak lama Omar bergabung dengan komunitas Mini GP di Mijen dan mulai ikut event.
Hasilnya cepat terlihat Omar sering podium di pertengahan 2019. Pandemi sempat menghentikan kegiatan, namun pada 2021 Omar naik kelas ke motor bebek 100cc dan 150cc, belajar dari nol bersama Candra Gunawan, mantan pembalap top Semarang era 90-an.
Akhir 2021, Omar direkrut tim balap Honda Laturama, yang membawanya ke berbagai ajang profesional, termasuk Mandalika.
Prestasinya konsisten: podium di Kejurda, Kejurprov, hingga Kejurdas. Tahun ini ia podium 4 di Boyolali, dan pekan depan akan kembali ke Mandalika dengan target lima besar.
Selain latihan motor, Omar mengikuti program fisik tiga kali seminggu di akademi olahraga. Pihak sekolah pun mendukung, memberi kelonggaran jika Omar harus absen untuk lomba.
“Trofi yang didapat sering kami serahkan ke sekolah, sebagai bukti ini prestasi, bukan ugal-ugalan,” ujar Fuad.
Prestasinya sudah mengantarnya masuk daftar atlet IMI Kota Semarang untuk kategori Power Pro 2026.
Target terdekatnya adalah menembus Astra Honda Racing School, gerbang menuju peluang balapan internasional.
Omar Tak Boleh Bawa Motor di Jalan Raya
Tentang larangan motor di jalan raya, Fuad bersikap tegas. Karena aturan itu, Omar punya kebiasaan unik: untuk bepergian, ia lebih sering mengayuh sepeda atau duduk di jok belakang motor ayahnya.
Pemandangan ini kontras dengan sosoknya di lintasan, di mana ia memacu motor ratusan cc dengan penuh percaya diri.
“Di sirkuit semua terproteksi, di jalan raya banyak faktor tak terduga. Bahkan kalau sudah punya SIM pun saya usia nanti 17 atau 18 tahun saya belum tentu kasih izin," ujarnya.
Bagi Fuad, dari empat anaknya, hanya Omar yang punya mental kompetitif di lintasan. Tanpa latar belakang balap, ia kini menjadi pengawal setia putranya, mengantarnya dari satu sirkuit ke sirkuit lain.
“Selama dia semangat dan prestasinya terjaga, kami akan terus dukung,” tegasnya. (Rad)