Berita Regional

5 Pengakuan Mengerikan Prada Lucky Sebelum Tewas, dari Dipukul Saat Sakit hingga Organ Dalam Rusak

Penulis: Puspita Dewi
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEWAS - Prada Lucky Namo (kiri) tewas seusai diduga dianiaya senior. Serma TNI Christian Namo (kanan) marah atas kematian anaknya

Menurut Lusi, adiknya pernah ditempatkan di dalam sel, meski tidak menjelaskan alasan penahanannya. Di sanalah, menurut Lucky, ia justru menjadi bulan-bulanan para senior.

Pukulan terjadi setiap pergantian piket, mulai dari awal pekan hingga beberapa hari sebelum ia masuk rumah sakit. Tidak ada satu pun pergantian piket yang terlewat tanpa pemukulan.

 "Lucky kan disel, jadi setiap pergantian piket dari hari Senin sampai masuk rumah sakit itu, pergantian piket itu mereka selalu bergantian pukuli Lucky," ungkap Lusi.

 


3. Kabur dari Batalyon Karena Luka Tak Tertahankan

Siksaan itu membuat Lucky tidak lagi sanggup menahan rasa sakit. Ia memilih kabur dari Batalyon pada tengah malam dan menuju rumah “mama asuh” yang tinggal tak jauh dari markas.

Dengan tubuh penuh luka lebam, Lucky meminta dikompres dan diberi obat untuk mengurangi rasa sakitnya.

 "Lucky bilang 'aduh saya mati sudah, saya punya luka ini di badan'. Mama asuhnya kompres dan kasih obat, itu sudah lebam semua," ujar Lusi.

 

Pengakuan ini menunjukkan bahwa kondisi fisiknya saat itu sudah sangat parah bahkan sebelum ia dilarikan ke rumah sakit.

 

4. Dicambuk dan Dipukul Senior

Dalam sebuah video call dengan ibunya, Epi Seprina Mirpey, Lucky akhirnya mengaku bahwa ia bukan hanya dipukul, tetapi juga dicambuk oleh seniornya, termasuk oleh sosok yang ia sebut “Bamak” dan “Dansi intel”.

 "Lucky kasih tahu, 'mama saya dipukul, dicambuk sama Bamak, sama Dansi intel'," kata Epi.

 

Halaman
123

Berita Terkini